Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Hujan Menjadi Berkah Karena Doa yang Kita Bacakan?

Agama | Tuesday, 14 Sep 2021, 21:54 WIB
Republika.co.id

Sebagian daerah di Indonesia memasuki masa pancaroba. Ada daerah yang masih mengalami kemarau, begitu sebaliknya ada pula yang mulai memasuki musim hujan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan warning terhadap sejumlah daerah yang akan mengalami hujan tinggi dalam 10 hari kedepan.

Melalui website resmi miliknya, BMKG mengeluarkan rilis, Senin, (14/9/2021), sejumlah wilayah di Indonesia saat ini telah memasuki awal musim hujan, kondisi tersebut sebagai pertanda masa peralihan/transisi/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

Berdasarkan analisis curah hujan pada dasarian I September 2021, sebanyak 3,22% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan dan sebagian besar wilayah masih mengalami musim kemarau.

Wilayah yang sudah mengalami musim hujan meliputi sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, sebagian besar Sumatera Barat, Kalimantan Selatan bagian selatan, dan Kalimantan Timur bagian selatan.

Musim hujan sejatinya menjadi rahmat bagi manusia dan lingkungan. Namun faktanya, di Indonesia ketika musim hujan tiba malah mendatangkan bencana seperti banjir, longsor, dan luapan air di mana-mana yang kerap menganggu aktivitas warga.

Benarkah hujan membawa bencana? Lantas doa apa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw agar hujan yang turun benar-benar menjadi rahmat?

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya, engkau melihat bumi itu kering dan tandus, tetapi apabila Kami turunkan hujan di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya (Allah) yang menghidupkannya pasti dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Fussilat 41: Ayat 39).

Pada ayat di atas jelas sekali bagaimana Allah menegaskan bahwa hujan yang diturunkan merupakan semata-mata karena kekuasaan Nya. Melalui hujan bumi yang tadinya kering kerontang berubah menjadi subur. Maha kuasa Allah menghidupkan yang mati.

Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:

“Kami turunkan dari langit air yang berkah (banyak manfaatnya) lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam” (QS. Qaf: 9).

Dari kedua firman Allah tersebut diatas sudah cukup bagi kita untuk melihat bahwa hujan yang diturunkan semata-mata sebagai berkah.

Rasullullah Saw memberikan teladan bagi umatnya agar senantiasa membaca doa ketika hujan akan turun. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah berikut ini.

Diriwayatkan Sayyidah Aisyah ra. sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan shalat, kemudian berucap:

"Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ" (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari keburukan awan ini).

Dan ketika turun hujan, beliau berucap:

"Allahumma shayyiban nâfi’an (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan)."

Inilah ajaran Islam yang mulia terhadap sikap kaum muslimin menyikapi hujan yang turun. Tidak sekali-sekali mencaci maki atau sumpah serapah bila hujan datang, lalu terjadi banjir dan berbagai musibah. Bisa jadi banjir yang terjadi akibat bumi sudah rusak karena ulah manusia itu sendiri.

Wallahu'alam semoga bermanfaat. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image