Rabu 15 Sep 2021 11:53 WIB

Wapres: Pariwisata Sektor Paling Terdampak Pandemi

Wapres: Pariwisata Sektor Paling Terdampak Pandemi

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Wapres: Pariwisata Sektor Paling Terdampak Pandemi. Foto: Anggota Polisi berpatroli memantau situasi di area Pantai Pererenan, Badung, Bali, Sabtu (17/7/2021). Pariwisata Bali kembali sepi akibat terjadinya peningkatan kasus positif COVID-19 sehingga seluruh tempat wisata ditutup sementara untuk mengantisipasi kerumunan dan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Wapres: Pariwisata Sektor Paling Terdampak Pandemi. Foto: Anggota Polisi berpatroli memantau situasi di area Pantai Pererenan, Badung, Bali, Sabtu (17/7/2021). Pariwisata Bali kembali sepi akibat terjadinya peningkatan kasus positif COVID-19 sehingga seluruh tempat wisata ditutup sementara untuk mengantisipasi kerumunan dan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap masa pandemi menjadi tantangan bagi sektor pariwisata kembali bangkit dan kembali berkontribusi terhadap pendapatan nasional. Sebab, kata Wapres, pandemi telah menyebabkan sektor pariwisata mengalami penurunan.

"Sektor pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19, yang ditunjukkan dengan penurunan drastis jumlah kunjungan wisatawan," ujar Wapres saat membuka acara Hybrid Event Leaders Summit Asia – Global Tourism Forum (GTF) 2021 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/9).

Baca Juga

Wapres mengungkapkan, pada tahun 2020, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia hanya mencapai 4,02 juta kunjungan. Jumlah ini, turun drastis sebanyak 75,03 persen dibandingkan tahun 2019, sebanyak 16,11 juta kunjungan.

Kiai Ma'ruf melanjutkan, tak hanya Indonesia, tahun 2020 juga menjadi tahun yang berat bagi industri pariwisata global. Data UNWTO menunjukkan jumlah wisatawan internasional menurun 74 persen secara global akibat pandemi, dengan kehilangan potensi pendapatan mencapai USD1,3 triliun, serta 100-120 juta pekerja pariwisata kehilangan pekerjaan.

"Wilayah Asia dan Pasifik mengalami penurunan paling drastis, mencapai 84 persen," katanya.

Karena itu, ia berharap digelarnya GTF 2021 yang digelar Indonesia Tourism Forum (ITF) bekerja sama dengan World Tourism Forum Institute (WTFI), dapat menjadi terobosan untuk membangkitkan kembali industri pariwisata di Indonesia dan di seluruh dunia.

"Saya berharap kegiatan ini dapat menghasilkan rekomendasi strategis dalam upaya mendukung pemulihan industri pariwisata dunia, juga khususnya pariwisata Indonesia, untuk kembali bangkit dan menggerakkan perekonomian masyarakat," ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement