Jumat 17 Sep 2021 11:19 WIB

Korea Utara Konfirmasi Luncurkan Rudal dari Kereta

Militer Korsel mengatakan Korut mengembangkan berbagai kendaraan peluncur rudal

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Foto ini disediakan oleh pemerintah Korea Utara Kamis, 16 September 2021, menunjukkan uji coba rudal yang diluncurkan dari kereta api pada 15 September 2021 di lokasi yang dirahasiakan Korea Utara.
Foto: AP/Korean Central News Agency/KCNA via KNS
Foto ini disediakan oleh pemerintah Korea Utara Kamis, 16 September 2021, menunjukkan uji coba rudal yang diluncurkan dari kereta api pada 15 September 2021 di lokasi yang dirahasiakan Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) mengatakan resimen kereta penembak rudal mereka menggelar latihan. Hal ini mengonfirmasi kabar yang menyebut negara itu meluncurkan dua rudal jarak pendek ke Laut Timur.

"Resimen kereta penembak rudal melakukan latihan dengan misi menembak target sekitar 800 kilometer dari lokasinya setelah bergerak ke tengah pegunungan pada 15 September pagi," kata kantor berita Korut, KCNA, seperti dikutip Yonhap, Jumat (17/9).

Baca Juga

KCNA mengatakan Korut menembak dengan tepat target di Laut Timur. Yonhap melaporkan berdasarkan foto-foto yang dirilis KCNA, rudal-rudal tersebut tampaknya ditembakkan dari kereta bukan kendaraan peluncur atau transporter erector launcher (TEL).

TEL merupakan kendaraan militer yang membawa satu atau lebih rudal. Kendaraan itu mampu membawa rudal-rudal ke posisi peluncuran dan meluncurkannya. Peluncuran rudal dari kereta ini dilakukan beberapa hari setelah Korut menguji rudal jelajah jarak jauh yang sedang mereka kembangkan.

KCNA mengatakan latihan ini digelar untuk 'meningkatkan kapabilitas dalam menghadapi pukulan intensif yang dilakukan bersamaan oleh pasukan yang mengancam Korut saat melakukan operasi militer'. Kantor berita itu menambahkan uji coba ini mengonfirmasi kepraktisan sistem rudal kereta untuk pertama kalinya dan menilai kesiapannya. "Dan untuk mencapai ketangguhannya dalam pertempuran dalam perang sesungguhnya," terang KCNA.

KCNA mengatakan uji coba ini diawasi oleh anggota Presidium Politbiro Partai Buruh Korut Pak Jong-chon. Namun Pemimpin Korut Kim Jong-un tidak ikut melihat uji coba tersebut. Militer Korsel mengatakan Korut mengembangkan berbagai kendaraan peluncur rudal.

"Berdasarkan asesmen militer kami, Korut terus mengembangkan berbagai bentuk TEL," kata juru bicara Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Korsel Kolonel Kim Jun-rak dalam konferensi pers.

Ia menambahkan saat ini militer Korsel masih melakukan proses analisis. Peluncur rudal berbasis kereta ini diprediksi meningkatkan kemampuan gerak Korut dalam menembakkan rudalnya. Sebab, mereka dapat menggunakan jaringan rel kereta api di seluruh negeri.

Pakar menilai kereta pembawa rudal juga dapat disamarkan sebagai kereta penumpang sehingga menyulitkan satelit militer musuh melakukan pemantauan. Resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Korut melakukan aktivitas rudal balistik.

Uji coba terbaru menjadi peluncuran rudal balistik kedua Korut pada tahun ini. Uji coba ini menjadi peluncuran kelima apabila uji rudal jelajah ikut dihitung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement