Ahad 19 Sep 2021 08:50 WIB

Tekad Abdullah Agimnastiar Jadi Penghafal Alquran

Agim ingin menjadi penghafal Alqur’an.

 Agim mengerti betul bahwa kesulitan hidup keluarganya namun ingin menjadi hafidz Alquran.
Foto: pppa daarul quran.
Agim mengerti betul bahwa kesulitan hidup keluarganya namun ingin menjadi hafidz Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, Abdullah Agimnastiar, 17 tahun, adalah remaja asli Desa Obel-Obel, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Agim ingin menjadi penghafal Alqur’an.

Pada Senin (6/9) lalu, ia sampai di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus Cimanggis. Agim adalah satu dari tiga orang yang berhak menerima beasiswa. Ia begitu bahagia, akhirnya impiannya untuk menjadi hafidz Qur’an berada di depan mata.  

Baca Juga

 

“Ingin menjadi hafidz Qur’an 30 juz, semoga Allah mewujudknya,” ungkap Agim.

Sejak usia 10 tahun Agim sudah menjadi piatu. Ibunya meninggal karena sakit  yang tak mampu diobati karena keterbatasan biaya. Sejak saat itu Agim bersama tiga adiknya hidup bersama  ayahnya, Udin.

Udin bekerja sebagai nelayan.  Ia berangkat menjala ikan mulai sore hingga besok paginya. Kemudian ia pun menjualnya ke pengepul. Menjadi seorang nelayan penghasilannya tak menentu. Apalagi dengan empat  anak yang masih kecil.

Agim mengerti betul bahwa kesulitan hidup keluarganya tak mesti ditunggunng ayahnya seorang diri. Kepergian ibunya juga tak mesti menjadi sesuatu yang harus ditangisi setiap waktu, akrena kehdiupan terus berjalan dan tetap harus dijalani.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement