Ahad 19 Sep 2021 10:41 WIB

KH Abdullah Syathori Ulama Besar dari Arjawinangun (I)

Menginjak usia remaja, Syathori memulai rihlah keilmuannya ke beberapa pesantren.

[ilustrasi] Sekolompok santri di sebuah pondok pesantren
Foto: EPA/Fully Handoyo
[ilustrasi] Sekolompok santri di sebuah pondok pesantren

IHRAM.CO.ID, KH Abdullah Syathori lahir pada 1905 M di Dusun Lontang Jaya, Desa Panjalin, Majalengka, Jawa Barat. Kampung halamannya berjarak sekira tiga kilometer dari arah barat Babakan, Ciwaringin, Cirebon.

Ia berasal dari keluarga ulama dan bangsawan. Ayahnya, KH Sanawi, merupakan seorang penghulu yang berpengaruh.

Baca Juga

Kakek Abdullah Syathori, yakni KH Abdullah, adalah seorang mubaligh sekaligus pejuang kemerdekaan. Salah satu kiprahnya tercatat dalam Perang Kedongdong di Cirebon pada 1825-1830 M. Dalam jihad tersebut, Kiai Abdullah turut serta bersama dengan rakyat lokal dalam melawan penjajah.

Dari jalur ibu, Abdullah Syathori mendapatkan garis keturunan ningrat. Sebab, ibundanya, yakni Hajjah Arbiyah merupakan putri Kiai Abdul Aziz bin Arja'in, yang nasabnya sampai kepada Sultan Banten dari Sura Manggala yang berkuasa pada 1808.

Selain itu, pada ujung silsilahnya ia pun masih berhubungan dengan Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement