Senin 20 Sep 2021 11:58 WIB

Destinasi Wisata Jatim Diimbau Taat Protokol Kesehatan

Polisi akan menyasar titik kerumunan dalam Operasi Patuh Semeru 2021.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Warga memberi makan gajah di Kebun Binatang Surabaya, Jawa Timur, Ahad (16/5/2021). Kebun Binatang Surabaya menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan selama masa liburan Idul Fitri 1442 H.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Warga memberi makan gajah di Kebun Binatang Surabaya, Jawa Timur, Ahad (16/5/2021). Kebun Binatang Surabaya menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan selama masa liburan Idul Fitri 1442 H.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Destinasi wjsata di Jawa Timur (Jatim) diminta untum selalu taat protokol kesehatan Covid-19. Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta  mengatakan, dalam Operasi Patuh Semeru 2021 yang digelar 2 pekan ke depan, turut menyasar titik kerumunan. Termasuk deatinasi wisata jika ditemukan melamggar protokol kesehatan.

Di Jatim, tercatat ada 134 destinasi wisata yang kembali dibuka berdasarkan asesmen yang dilakukan pemerintah. Asesmen yang dilakukan meliputi beberapa syarat.

Pengelola atau pelaku usaha di sekitar destinasi wisata harus sudah di vaksin. Kemudian, pengelola wajib menyediakan scan barcode PeduliLindungi dan menerapkan one gate system dimana pintu masuk dan keluar menjadi satu.

"Nantinya akan di pasang Querpot, sehingga orang yang masuk ke tempat wisata baik wisatawan maupun pelakunya semua sama sama mempunyai aplikasi PeduliLindungi," kata Nico di Surabaya, Senin (20/9).

Nico menegaskan, ada 3.343 personel yang diterjunkan dalam operasi yang digelar. Nantinya, ribuan personel tersebut akan dibantu  personel gabungan dari TNI dan sejumlah instansi terkait akan. "TNI, Polri, sampai Satpol-PP, nantinya akan melakukan pendekatan Prokes," ujarnya.

Nico berharap, masyarakat dan pengelola wisata untuk benar-benar taat prokes dan mengikuti anjuran serta regulasi dari pemerintah. Ini bertujuan agar penularan Covid-19 bisa dicegah dan diminimalisasi.

"Ini perlu menjadi perhatian bersama. Sehingga, jika Covid-19 terjaga, maka ekonomi juga bisa berjalan salah satunya tempat wisata," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement