Selasa 21 Sep 2021 08:51 WIB

Cile Berencana Hapus Berbagai Insentif Bebas Pajak

Kebijakan insentif bebas pajak sudah diberikan pemerintah Cile sejak 20 tahun.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pajak/ilustrasi
Foto: Pajak.go.id
Pajak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO DE CHILE -- Pemerintah Cile berencana untuk menghapus serangkaian pembebasan pajak, termasuk dalam perdagangan sekuritas, untuk membantu membiayai peningkatan pensiun bagi orang miskin.

Seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (21/9), reformasi kebijakan untuk para pensiunan akan menelan biaya pemerintah sekitar 1,1 miliar dolar AS per tahun. Itu disampaikan oleh Presiden Sebastian Pinera dalam sebuah alamat video yang diposting di akun Twitter-nya.

Baca Juga

Perubahan pajak termasuk pengenaan pajak capital gain terhadap perdagangan sekuritas yang 20 tahun telah dibebaskan, serta pembebasan pungutan lainnya pada industri konstruksi dan warisan.

Diketahui, nilai pasar pasar saham Cile adalah sekitar 70 persen dari PDB negara, dibandingkan dengan 68 persen untuk Brasil dan 32 persen untuk Meksiko, menurut data Bank Dunia. Pasar saham Cile memperpanjang kerugian setelah pengumuman, dengan indeks Benchmark S&P Ipsa turun 3,9 persen untuk kinerja harian terburuknya dalam empat bulan.

RUU pensiun disajikan pada pekan yang sama bahwa komisi di rumah bawah dijadwalkan untuk membahas putaran keempat penarikan pensiun awal. Pemerintah berusaha melemahkan dukungan untuk drawdown terbaru, yang sudah menghadapi oposisi yang kaku di Senat.

Tiga penarikan sebelumnya, yang memungkinkan Cile untuk mengetuk penghematan pensiun mereka untuk melawan efek pandemi, menyebabkan sekitar 49 miliar dolar AS yang disuntikkan ke dalam perekonomian, sekarang dengan tanda-tanda overheating. Mereka telah terbukti populer dan legislator telah takut menentang mereka hanya beberapa bulan sebelum pemilihan.

"Tagihan pajak yang akan diterapkan kembali diyakini bakal meningkatkan solidaritas terhada pensiun menjadi sekitar 178.000 peso (230 dolar AS) dan juga akan memperluas cakupan menjadi sekitar 80 persen dari populasi," kata Pinera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement