Selasa 21 Sep 2021 17:00 WIB

Makanan yang Jadi Sumber Keracunan Terbanyak di Amerika

Menurut CDC, ternyata sayuran dan buah-buahan menjadi lebih mungkin terkontaminasi.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Sayuran Hijau (Ilustrasi)
Foto: Boldsky
Sayuran Hijau (Ilustrasi)

REPUBLIK.CO.ID, JAKARTA -- Saat keracunan makanan, seseorang biasanya mengalami serangan yang keras dan cepat. Keracunan makanan bisa menempatkan Anda dalam kondisi yang mengancam nyawa. 

Menurut Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), satu dari enam orang di negara tersebut sakit karena makanan atau minuman yang terkontaminasi. Sekitar 3.000 orang meninggal karena penyakit bawaan makanan setiap tahun.

Pada masa lalu, sebagian besar orang menganggap telur dan daging mentah sebagai penyebab utama keracunan makanan. Tapi, dalam beberapa tahun terakhir, hal itu berubah.

Saat ini perkembangan metode produksi dan distribusi yang meluas membawa penyebab lain. Menurut CDC, ternyata sayuran dan buah-buahan menjadi lebih mungkin terkontaminasi saat mereka bergerak melalui rantai pasokan.

CDC dan organisasi lain sedang memantau produksi, mengeluarkan penarikan, dan memperbaiki masalah apa pun dalam rantai pasokan. Namun, garis pertahanan terakhir akan selalu berada di Anda.

Berikut ini adalah statistik CDC tentang makanan yang paling mungkin menyebabkan keracunan makanan, seperti dilansir di laman Eat This Not That pada Selasa (21/9):

1. Sayuran

Sayuran seperti sayuran berdaun hijau (8 persen dari penyakit bawaan makanan), sayuran berbiji (7 persen), kecambah (2 persen), herbal (2 persen), dan sayuran akar (2 persen), sejauh ini adalah yang paling nomor teratas kemungkinan besar terkontaminasi dengan patogen (terhitung 21 persen dari semua penyakit bawaan makanan).

"Buah dan sayuran paling aman dimasak, selanjutnya yang paling aman dicuci. Hindari produk segar yang tidak dicuci," kata CDC.

2. Unggas

Ayam (12 persen dari penyakit bawaan makanan) dan kalkun (8 persen) dapat menampung banyak patogen dan merupakan sumber besar kontaminasi salmonella. Ayam perlu dimasak dengan suhu internal yang aman yaitu 74 derajat Celsius untuk dikonsumsi. 

Seharusnya ayam tidak dicuci, yang bisa menyebarkan bakteri ke permukaan lain. Sisa makanan harus segera didinginkan.

3. Daging sapi

Daging sapi menyumbang 19 persen penyakit bawaan makanan. Saat memasak daging sapi (9 persen), ikuti panduan yang sama untuk memasak unggas dan pastikan untuk mematuhi panduan suhu minimal.

4. Makanan laut

Makanan laut yang terkontaminasi menyebabkan 9 persen kasus keracunan makanan. Anda perlu memasak makanan laut, termasuk kerang (5 persen) dan ikan (4 persen) hingga suhu yang aman dan memanaskan kembali sisa makanan.

CDC menyarankan 63 derajat Celsius untuk semua makanan mentah dan untuk memanaskan kembali sisa makanan hingga 74 derajat Celsius.

5. Buah

Buah bertanggung jawab atas 9 persen dari semua penyakit bawaan makanan. Buah-buahan dapat terkontaminasi di mana saja di sepanjang rantai pasokan. CDC telah melihatnya pada bluberi, semangka, persik, melon, dan terutama varietas pra potong.

Cobalah untuk memotong buah sendiri dan cuci bersih sebelum memotongnya. Wajib lakukan ini bahkan jika Anda tidak akan memakan kulitnya, karena kuman akan masuk ke dalam makanan jika Anda memotong kulitnya.

7. Susu

Susu mentah (5 persen dari kasus penyakit bawaan makanan) benar-benar menjadi masalah di sini. Di AS tidak mungkin ditemukan produk ini di supermarket karena sebagian besar ilegal.

8. Biji-bijian dan kacang-kacangan

Biji-bijian dan kacang-kacangan mentah bertanggung jawab atas 4 persen kasus keracunan makanan. CDC bahkan mengeluarkan peringatan khusus untuk tidak makan tepung mentah. Dalam hal kacang dan makanan kaleng lainnya, buang kaleng yang penyok dan gunakan prosedur pengalengan makanan yang benar di rumah.

9. Lainnya

Kategori ini mencakup makanan yang tidak termasuk dalam 15 kategori teratas dan item lain yang diatur oleh pemerintah federal, seperti alkohol, kopi, minuman, es, bumbu, dan suplemen makanan. Ini menyumbang 7 persen dari penyakit bawaan makanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement