REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa melakukan peletakan batu pertama pembangunan asrama dan sarana belajar Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum, Kleben, Caturharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (22/9).
Ketua Yayasan Darul Ulum Ariyanto Nugroho mengatakan Ponpes Darul Ulum melakukan pengembangan asrama dan sarana belajar dengan membangun Madrasah Tsanawiyah. "Pembangunan madrasah tersebut agar dapat terintegrasi dengan Ponpes Darul Ulum dalam mendukung sarana belajar para santri," katanya.
Menurut dia, madrasah yang dibangun pada lahan seluas 645 meter persegi ini merupakan tanah wakaf K.H. Nurjamil Dimyati yang diberikan pada 30 Juli 2020. "Pada 15 Oktober 2020, izin operasional ponpes terbit, yayasan kemudian mengembangkan lagi Madrasah Tsanawiyah agar terintegrasi dengan pondok pesantren," katanya.
Ia mengatakan pembangunan gedung asrama dan ruang belajar tersebut direncanakan tiga lantai. "Yayasan Darul Ulum juga sedang melakukan proses pembelian tanah seluas 1.200 meter persegi yang belokasi kurang lebih 30 meter dari lokasi pembangunan madrasah," katanya.
Danang memberikan apresiasi dan menyambut gembira upaya pembangunan gedung pembelajaran dan asrama bagi santri di Ponpes Darul Ulum. Dia berharap pembangunan ini akan menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar.
"Dengan terpenuhinya sarana prasarana pembelajaran dan asrama bagi santri yang memadai, sudah barang tentu akan meningkatkan kenyamanan para santri dalam menimba ilmu di Pondok Pesantren Darul Ulum. Kondisi tersebut pada gilirannya akan meningkatkan kualitas para santri," katanya.
Danang mengatakan pondok pesantren merupakan institusi pendidikan agama Islam yang sangat fungsional. Hal ini karena pondok pesantren mampu memberi jawaban terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, serta mampu mempertahankan eksistensinya di tengah perubahan zaman.
"Bukan hanya itu, sebagai lembaga pendidikan, pondok pesantren, terbukti mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan kondisi masyarakat tanpa meninggalkan aqidah," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
