Rabu 22 Sep 2021 17:52 WIB

Erick Pisahkan Fokus Bisnis Sucofindo dengan Surveyor

Pemisahan ini agar tidak saling beririskan dalam bidang yang sama.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/9). Rapat kerja tersebut membahas terkait penyesuaian Rencana Kerja Anggaran 2022 Kementerian atau Lembaga sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran DPR.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/9). Rapat kerja tersebut membahas terkait penyesuaian Rencana Kerja Anggaran 2022 Kementerian atau Lembaga sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran DPR.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen BUMN dalam meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Untuk itu, Erick memisahkan fokus dua BUMN yakni PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia agar tidak saling beririskan dalam bidang yang sama.

"Kemarin kita mengubah strategi yang tadinya tumpang tindih antara Sucofindo dan Surveyor," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/9).

Erick mengaku telah memisahkan fokus bisnis Surveyor menjadi lembaga survei yang benar-benar menerapkan TKDN, sedangkan Sucofindo sendiri fokus dalam pencegahan praktik illegal mining atau penambangan liar. Dengan begitu, Erick menilai Sucofindo dan Surveyor Indonesia bisa lebih optimal dalam menjalankan fokus bisnisnya masing-masing.

"Jadi kasus-kasus seperti 2018 yang di mana justru Sucofindo dan Surveyor bersaing, akhirnya main cap produksi nikel yang mestinya tidak boleh diekspor, akhirnya diekspor, dan itu menjadi kasus temuan," kata Erick menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement