Kamis 23 Sep 2021 09:22 WIB

Menag: Santri Miliki Komitmen Seumur Hidup Bela Tanah Air

Santri adalah aset luar biasa yang dimiliki Indonesia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/9/2021). Rapat tersebut dalam rangka penyesuaian Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kementerian tahun 2022 sesuai hasil Banggar.
Foto: ANTARA /Galih Pradipta/aww.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/9/2021). Rapat tersebut dalam rangka penyesuaian Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kementerian tahun 2022 sesuai hasil Banggar.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan santri adalah aset luar biasa yang dimiliki Indonesia. Dari para santri ini, bangsa Indonesia memiliki karakter kuat sekaligus mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan.

Pengakuan atas besarnya kontribusi santri tersebut disampaikan saat meluncurkan tema dan logo peringatan Hari Santri 2021, di Gedung Kementerian Agama (Kemenag) Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/9).

Tahun ini, tema Hari Santri adalah Santri Siaga Jiwa Raga. Menag menyebut pemilihan tema ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, serta mewujudkan perdamaian dunia.

"Siaga Jiwa Raga juga merupakan komitmen seumur hidup santri untuk membela tanah air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren,” ujar Menag Yaqut dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (23/9).

 

Menag Yaqut juga menegaskan, Siaga Jiwa juga bermakna santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil’alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia.

Karenanya, santri tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak pemikiran dan komitmen terhadap persatuan dan kesatuan Indonesia.

Siaga Raga berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk Indonesia. Dengan demikian, santri tidak pernah lelah berusaha dan terus berkarya untuk Indonesia.

“Jadi, Siaga Jiwa Raga menjadi sangat penting di era pandemi Covid-19 sekarang ini, di mana santri tetap disiplin dan tidak boleh lengah dalam melaksanakan protokol kesehatan 5M+1D (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas dan Doa) demi kepentingan bersama,” lanjutnya.

Hari Santri, tidak hanya milik kalangan pesantren atau ormas Islam tertentu, melainkan milik segenap masyarakat Indonesia. Ia menyebut selama ini kaum santri selalu siap dan sedia menjadi pengawal dan penerang NKRI.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan ada beberapa rangkaian kegiatan untuk menyemarakkan Hari Santri 2021. Di antaranya, Pesantren Virtual Exhibition, Sayembara Santri Siaga Jiwa Raga yang meliputi VAKSIN (Video Aksi Kiai-Santri Indonesia), Surat Santri untuk Presiden dan Menteri, Challenge Selamat Hari Santri, serta Santri Sehari Menjadi Menteri.

Sebagai penutup dari rangkaian peringatan Hari Santri 2021, akan dilaksanakan Upacara Bendera pada 22 Oktober 2021.

Peluncuran Hari Santri 2021 ditandai dengan penabuhan alat musik khas Sulawesi Selatan Gandrang Bulo oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Efendi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, dan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement