Jumat 24 Sep 2021 14:42 WIB

Ganjar Temukan Pelanggaran Saat di Lingkungan Sekolah

Banyak siswa berseragam sekolah yang berboncengan sepeda motor tanpa memakai masker.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegur sejumlah guru terkait adanya sejumlah pelanggaran prokes dalam pelaksanaan PTM di SMKN 1 Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jumat (24/9).
Foto: Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegur sejumlah guru terkait adanya sejumlah pelanggaran prokes dalam pelaksanaan PTM di SMKN 1 Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jumat (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Protokol kesehatan (prokes) dan berbagai SOP pencegahan Covid-19 dalam penyelenggara pembelajaran tatap muka (PTM) belum konsisten. Ironisnya, sejumlah pelanggaran prokes masih terjadi di lingkungan belajar.

Setidaknya ini ditemukan sendiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di SMKN 1 Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jumat (24/9).

Awalnya --saat hendak melakukan perjalanan dinas ke Kabupaten Klaten-- gubernur mendapati banyak siswa berseragam sekolah yang berboncengan sepeda motor tanpa memakai masker, di kawasan Tengaran.

Penasaran dengan pemandangan yang dilihatnya tersebut, gubernur pun menyempatkan untuk mencari sekolah terdekat. Terlebih klaster PTM tengah mencuat di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

 

Hingga akhirnya penelusuran itu membawa gubernur berhenti di depan SMKN 1 Tengaran. Tiba di sekolah tersebut, gubernur juga masih mendapati banyak siswa yang sedang berkerumun sambil jajan makanan ringan.

Setelah sempat mengingatkan para siswa, orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini pun segera menemui guru di sekolah setempat, yang akhirnya ditemui oleh Kepala SMKN 1 Tengaran, Haris Wahyudi yang akhirnya diminta menemaninya berkeliling di lingkungan sekolah.

Untuk kesekian kali, gubernur juga menemukan sejumlah elanggaran di lingkungan sekolah saat melakukan inspeksi mendadak tersebut, seperti siswa yang bergerombol di dalam ruangan dan guru yang mengajar dengan menurunkan masker.

“Sudah PTM pak, bagaimana pelaksanan prokesnya?,” tanya gubernur kepada kepala SMKN 1 Tengaran tersebut.  

Kepala SMKN 1 Tengaran pun tak mampu berkelit atas setelah gubernur melihat langsung pelaksanaan prokes PTM di lingkungan sekolahnya.

Tak menunggu waktu lama, gubernur pun menegur kepala SMKN 1 Tengaran. Setidaknya ada tiga pelanggaran yang ditemukan, seperti siswa yang duduk berdampingan dan keduanya tidak memakai masker, guru yang mengajar sambil melepas masker dan ada siswa praktek yang tidak menjaga jarak.

“Itu pak, sudah tahu kan kesalahannya, sebenarnya panjenengan (red; anda) siap apa tidak melaksanakan PTM. Kalau mengaku siap, ya jangan sampai seperti ini, bahaya pak,” tegas gubernur.

Karena itu ia pun meminta sekolah penyelenggara PTM tersebut mengevaluasi dan memperbaiki prokes dan SOP pencegahan agar kalster PTM tidak muncul lagi di lingkungan sekolah, khususnya SMKN 1 Tengaran tersebut.

Ia juga meminta detik itu juga kepala sekolah menggelar rapat dengan guru dan seluruh pegawai. Jika memang sekolah tidak sanggup, maka PTM di SMKN 1 Tengaran dihentikan dan proses pembelajaran kembali dilakukan secara daring.

“Jangan sampai terjadi seperti di Purbalingga, jadi saya tanya sekarang siap apa tidak melaksanakan PTM. Kalau siap ya harus diperbaiki. Saya minta hari ini kumpulkan semua guru, satpam dan semua pegawai sekolah. Rapatkan hari ini juga, hasil rapatnya dilaporkan ke saya sore nanti,” tandasnya.

Tak hanya itu, guberur juga meminta sekolah membuat Satgas Covid. Tugasnya melakukan  patroli tiap hari guna memastikan prokes berjalan baik, mulai siswa masuk ke sekolah, proses belajar mengajar sampai siswa pulang.

Jika ada yang melanggar langsung tegur, cek nama anaknya siapa dan beri peringatan pertama. Kalau hari berikutnya masih melanggar lagi, maka siswa yang bersangkutan tidak boleh sekolah dulu.

“Harus tegas pak, demikian halnya gurunya, soalnya tadi saya masih lihat ada guru tidak pakai masker juga. Ini nggak boleh terjadi lagi,” ucapnya.

Gubernur juga memerintahkan agar di sekolah tersebut dilakukan testing secara berkala, dengan berkoordinasi bersama Dinkes atau Puskesmas terdekat serta Satgas Covid untuk melakukan random tes.

Kepala sekolah SMKN 1 Tengaran, Haris Wahyudi yang dikonfirmasi terpisah mengungkapkan, akan segera melakukan evaluasi PTM dan perbaikan prokes pelaksanaan PTM di SMKN 1 Tengaran.

“Apa yang diminta oleh pak gubernur akan kami laksanakan dan hari ini juga kami akan menggelar rapat evaluasi untuk perbaikan,” ungkapnya.

Sementara itu, selain di SMKN 1 Tengaran, gubernur juga sempat mengecek pelaksanaan PTM SMPN 2 Tengaran yang lokasinya berseberangan dengan SMKN 1 Tengaran. Hanya saja, proses belajar mengajar sudah selesai.

Namun gubernur tetap menemui guru  SMPN 2 Tengaran tersebut. Gubernur mewanti- wanti agar stakeholder sekolah menjaga prokes dengan baik, agar semua yang ada di lingkungan sekolah terlindungi.

“Jangan lelah mengedukasi anak- anak (siswa) untuk disiplin melaksanakan prokes. Para guru juga tidak boleh abai, mari jaga anak- anak kita agar tetap sehat selama mengikuti PTM di sekolah,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement