Ahad 26 Sep 2021 14:29 WIB

Pasukan Israel Tembak Seorang Warga Palestina Hingga Tewas

Pasukan Israel merespons aksi warga dengan melepaskan serangkaian tembakan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Endro Yuwanto
 Pasukan keamanan Israel memeriksa identitas warga Palestina saat mereka mengantre dalam perjalanan kembali ke kota Jenin, Tepi Barat, melalui celah di pagar keamanan, dekat desa Israel Muqabla, 06 September 2021. Sejumlah tahanan keamanan melarikan diri dari Penjara Gilboa, demikian pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel pada 06 September 2021.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Pasukan keamanan Israel memeriksa identitas warga Palestina saat mereka mengantre dalam perjalanan kembali ke kota Jenin, Tepi Barat, melalui celah di pagar keamanan, dekat desa Israel Muqabla, 06 September 2021. Sejumlah tahanan keamanan melarikan diri dari Penjara Gilboa, demikian pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel pada 06 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Seorang warga Palestina tewas ditembak pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat, pada Ahad (26/9). Peristiwa itu terjadi di tengah laporan adanya bentrokan hebat di daerah tersebut.

Dilaporkan laman Al Arabiya, Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, insiden penembakan terjadi di desa Borqin di barat Jenin. Warga Palestina itu mengalami luka parah setelah ditembak menggunakan peluru tajam. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi tak tertolong.

Pasukan keamanan Israel dilaporkan menggelar operasi dan menggerebek sebuah rumah warga Palestina di Desa Burqin. Warga setempat marah atas operasi tersebut dan akhirnya terlibat bentrokan dengan personel keamanan Israel.

Pasukan Israel merespons aksi warga dengan melepaskan serangkaian tembakan. Mereka mengarahkannya langsung ke warga yang melakukan protes. Selain satu korban tewas, terdapat banyak warga mengalami luka-luka.

Pekan lalu, pasukan Israel telah menangkap puluhan warga Palestina. Kampanye penangkapan itu dilakukan setelah adanya enam tahanan Palestina yang kabur dari penjara Israel berkeamanan tinggi.

Menurut data Departemen Urusan Negosiasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan lembaga advokasi tahanan Palestina, Addameer, terdapat lebih dari 100 warga Palestina yang ditangkap sejak enam tahanan Palestina kabur dari penjara Gilboa di Israel Utara pada 6 September lalu.

“Kami telah mendokumentasikan rata-rata 14 penangkapan per hari di Tepi Barat yang diduduki sejak orang-orang itu melarikan diri. Ini tidak termasuk orang-orang Palestina yang ditangkap di Israel,” kata Milena Ansari dari Addameer saat diwawancara Aljazirah, Ahad (19/9).

Anak-anak Palestina termasuk di antara mereka yang ditangkap pasukan Israel. Beberapa organisasi Palestina, termasuk komite pertanian dan kesehatan serta kelompok hak asasi manusia, turut menjadi target penggerebekan pasukan Israel. Sejumlah pegawai di masing-masing organisasi atau lembaga ditahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement