Ahad 26 Sep 2021 15:38 WIB

Sandiaga: Ekonomi Kreatif Penggerak Baru Ekonomi Dunia

Banyak subsektor ekonomi kreatif yang berkembang dengan sangat pesat di masa pandemi

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) mengamati produk industri kreatif yang dijual pada Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 di kawasan Seminyak, Badung, Bali, Sabtu (25/9/2021). Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 yang diselenggarakan Kemenparekraf di 16 deerah di Indonesia merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi dan permainan.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) mengamati produk industri kreatif yang dijual pada Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 di kawasan Seminyak, Badung, Bali, Sabtu (25/9/2021). Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 yang diselenggarakan Kemenparekraf di 16 deerah di Indonesia merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi dan permainan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, industri ekonomi kreatif saat ini mulai menjadi penggerak baru roda perekonomian dunia. Hal ini disampaikannya saat menghadiri "Side-Event of High-Level Week: “Resilient and Inclusive Creative Economy for A Thriving Future” di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-76 yang dilaksanakan secara daring, Jumat (24/9).

Menurutnya, di masa pandemi Covid-19, banyak subsektor ekonomi kreatif yang berkembang dengan sangat pesat. Beberapa di antaranya aplikasi, permainan, tayangan televisi dan radio, serta konten-konten kreatif.

Baca Juga

"Di masa pandemi ini sektor ekonomi kreatif menunjukkan perkembangan yang positif dibandingkan dengan sektor-sektor ekonomi yang konvensional. Subsektor seperti aplikasi, permainan, tayangan televisi dan radio, serta konten-konten kreatif berkembang dengan sangat pesat, karena orang-orang banyak yang berdiam diri di rumah dan mengakses gawainya selama masa pandemi," katanya dalam siaran pers, Ahad (26/9).

Untuk menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai pemenang pascapandemi Covid-19, Sandiaga menjelaskan Kemenparekraf telah melakukan sejumlah program yang berlandaskan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Yaitu memberikan dukungan eksplorasi kreativitas melalui pelatihan digital, mentoring secara eksklusif, dan pembangunan kapasitas para pelaku ekonomi kreatif secara berkelanjutan.

"Selain itu, kami juga memberikan berbagai program insentif, mempermudah perizinan, dan pendampingan-pendampingan. Hal ini merupakan bagian dari tugas kami sebagai pembuat kebijakan untuk menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang adil bagi para pelaku ekonomi kreatif," ujar Sandiaga.

Melalui langkah-langkah ini, lanjut Sandiaga, diharapkan ekonomi kreatif di dunia, khususnya di Indonesia dapat menjadi sektor perekonomian yang meningkatkan taraf kehidupan masyarakat serta mencapai target agenda pengembangan berkelanjutan 2030.

"Bangsa yang berpegang teguh terhadap inovasi sebagai kunci untuk menyejahterakan masyarakatnya, yang bisa beradaptasi dalam keadaan apapun, dan percaya akan kerja kolaboratif, akan menjadi bangsa yang maju dan tangguh," ungkap Sandiaga.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menambahkan Indonesia sebagai inisiator Tahun Ekonomi Kreatif Internasional untuk Pembangunan Berkelanjutan 2021 menyadari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 terhadap ekonomi global. Sehingga, tahun ini menjadi momentum bagi bangsa-bangsa di dunia untuk memberikan dukungan kepada ekonomi kreatif agar menjadi penggerak pemulihan ekonomi global.

"Sebagai pembuat kebijakan, kita harus membuat suatu kebijakan dan regulasi yang mendorong inovasi dan memberikan ruang bagi ekonomi kreatif untuk berkembang pesat. Seperti pemberian akses pembiayaan mikro agar pelaku ekonomi kreatif dapat meningkatkan produksinya dan memperluas pemasaran produknya lewat digitalisasi," kata Retno.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement