Senin 27 Sep 2021 13:49 WIB

Talbiyah Sebagai Kemurnian Tauhid

Talbiyah menjadi salah satu contoh bahwa haji bagian dari kemurnian terhadap Tauhid.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Esthi Maharani
Ka
Foto: Anadolu Agency
Ka

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Manasik Ibadah haji begitu kental dengan Tauhid. Talbiyah menjadi salah satu contoh bahwa haji bagian dari kemurnian terhadap Tauhid.

“Aku memenuhi panggilanMu ya Allah aku memenuhi panggilanMu.  Aku memenuhi panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milikMu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagiMu.”

H. Sudarisman Ahmad dalam tulisannya Haji dan Tauhid mengatakan, kalimat tauhid ini dapat menggetarkan hati sanubari. Kalimat ini tak henti jamaah haji lantunkan, mulai ihram sampai melempar jumrah Aqabah tanggal 10 Dzulhijjah.

"Semoga lafal berenergi tinggi ini tidak begitu saja diucapkan, namun dibaca dengan penuh penjiwaan, pemaknaan, dan perenungan," katanya.

Dari maknanya, umat Islam mengecap cita rasa tauhid yang sangat kuat; pengesaan Allah dalam beribadah dan menanggalkan segala bentuk syirik (penyekutuan Allah). Makna kalimat tauhid Kalimat “La ilaha illallah” berarti: tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah.

"Kalimat tauhid ini menuntut seorang muslim untuk memenuhi dua syarat; menafikan semua sesembahan dan menetapkan penyembahan hanya untuk Allah semata," katanya.

Penyembahan yang dimaksud meliputi ibadah lahiriah dengan anggota badan dan ibadah batiniah yang dilakukan dengan hati. Manusia hendaknya melakukan shalat, zakat, puasa, haji, berdoa, berbuat baik, danibadah lahiriah lainnya hanya untuk Allah semata.

"Sebagaimana ia juga harus niat, berharap, takut, cinta, pasrah (tawakal), dan amalan hati lainnya murni untuk Allah Yang Maha Esa. Allah Esa dalam ketuhananNya, Esa dalam hak ibadah, dan Esa dalam nama dan sifat yang mulia, tidak ada sekutu bagiNya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement