Selasa 28 Sep 2021 19:19 WIB

Krisis Ekonomi, Ethiopia Tutup 30 Kedutaan Besarnya

Ethiopia memastikan penutupan kedutaan tidak akan mempengaruhi hubungan diplomatik.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Pembangunan Bendungan Grand Renaissance (Bendungan Hidase) di wilayah Benishangul-Gumuz barat Ethiopia pada 6 Desember 2014. Bendungan tersebut akan menjadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika bila diselesaikan dengan perkiraan biaya $ 4,8 miliar USD.
Pembangunan Bendungan Grand Renaissance (Bendungan Hidase) di wilayah Benishangul-Gumuz barat Ethiopia pada 6 Desember 2014. Bendungan tersebut akan menjadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika bila diselesaikan dengan perkiraan biaya $ 4,8 miliar USD.

IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Pemerintah Ethipia memutuskan menutup sementara 30 kedutaan besarnya. Kebijakan itu diberlakukan karena krisis ekonomi. 

Salah satu kedutaan besar yang ditutup adalah Kairo, Mesir. Penutupan rencananya berlangsung antara tiga hingga enam bulan

Baca Juga

"Kedutaan akan ditutup mulai Oktober selama tiga hingga enam bulan karena alasan ekonomi dan keuangan untuk mengurangi pengeluaran," ujar Duta Besar Markos Tekle Rike, dilansir Middle East Monitor, Selasa (28/9).

Rike mengatakan, keputusan itu tidak ada hubungannya dengan sengketa Bendungan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD). Rike menambahkan bahwa, Ethiopia juga telah menutup sementara 30 kedutaan besar lainnya di sejumlah negara termasuk Kanada dan di seluruh negara-negara Teluk karena krisis ekonomi.  

Dia mengatakan, komisaris kedutaan akan mengelola urusannya selama periode penutupan.

Awal bulan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia, Dina Mufti menjelaskan, keputusan penutupan sementara sejumlah kedutaan tidak akan mempengaruhi hubungan diplomatik dengan negara masing-masing. Bulan lalu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengatakan, perang Ethiopia yang berlangsung selama sepuluh bulan di Tigray telah menguras uang negara sebanyak lebih dari 1 miliar dolar AS. Rizky Jaramaya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement