Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Edo Segara Gustanto

Peran HPN DIY Dalam Membangun Ekonomi Syariah

Bisnis | Wednesday, 29 Sep 2021, 19:44 WIB
Foto: Amirullah Setya Hadi, Ph.D (Dewan Pakar HPN DIY) saat memberi pengarahan menjelang Raker PW HPN DIY (22/9)

Tiga bulan yang lalu dilakukan penetapan pengurus Wilayah Himpunan Pengusaha Nahdliyin (PW HPN) DIY tepat pada tanggal 11/06/2021, di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. Untuk diketahui Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Pusat didirikan pada tanggal 14 Juli 2011. Pendirian HPN diinisiasi dan difasilitasi oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Tujuan dibentuknya HPN adalah terwujudnya Pengusaha Nahdliyin yang berkarakter kuat, bermartabat, berdaya cipta, dan berdaya saing tinggi serta Beretika Bisnis Islami dalam wadah HPN yang profesional dalam rangka terwujudnya kemakmuran yang berkeadilan dan keadilan yang berkemakmuran bagi seluruh rakyat/umat dan meningkatnya Ketahanan Nasional Indonesia di tengah percaturan ekonomi regional dan Internasional.

Visi Himpunan Pengusaha Nahdliyin sendiri adalah sebagai mitra Pemerintah dan hadir berperan pro aktif dan progressif dalam pembangunan dan penanggulangan masalah di segala bidang dan sektor ekonomi/bisnis Indonesia.

Sedangkan misi HPN adalah (1). Membangun struktur beserta kelengkapan dan perangkatnya serta kultur dan etos proporsionalisme serta profesionalisme perkumpulan HPN sampai ke tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC) di seluruh penjuru Nusantara, (2). Menjalin kerjasama sistemik dan strategis dengan Pemerintah, Jami'ah dan Jamaah Nahdlatul Ulama serta pihak lain di dalam maupun di luar Negeri di setiap tingkatan struktur perkumpulan HPN, (3). Menyelenggarakan pendataan dan mapping bidang, sektor, klasifikasi usaha, potensi sumber daya, peluang pengembangan usaha, serta tantangan dan permasalahan usaha; dan layanan informasi, komunikasi, koneksi serta kolaborasi usaha bagi anggota/partisipan HPN dan pihak-pihak lainnya dengan sistem digital integrative multi fungsional (GreenPages Nusantara) secara sistematis, terstruktur, terukur dan terkini. Beberapa misi HPN lain bisa dilihat di sini: https://hpn.or.id/wp-content/uploads/2021/05/Program-PP-HPN-2016-2021-1-1.pd.

Program Kerja Divisi Keuangan dan Investasi Syariah

Menjelang Rapat Kerja PW HPN DIY dalam waktu dekat, beberapa pengurus dan bidangnya melakukan pertemuan untuk membahas program kerja masing-masing. Sebelum Raker juga diberikan arahan oleh Amirullah Setya Hadi, Ph.D yang merupakan Dewan Pakar PW HPN DIY yang juga dosen FEBI Universitas Gadjah Mada (22/9/2021).

Ketua bidang Keuangan dan Investasi Syariah, Coach Wulan mengadakan rapat kecil dengan pengurus lain melalui zoom untuk membahas beberapa program kerja bidang Keuangan dan Investasi Syariah untuk lima tahun ke depan.

Beberapa program yang sudah dibahas di antaranya adalah: (1). Edukasi dan pendampingan penerapan Standard Akuntansi Bisnis Koperasi dan UMKM, (2). Koneksitas ke lembaga keuangan khususnya Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan ZISWAF, (3). Menggalang investasi sektor koperasi dan UMKM, (4). Membudayakan transaksi keuangan digital syariah, (4). Intitusionalisasi lembaga keuangan NU (Bank Syariah, Koperasi, E-BMT, Asuransi Syariah dan lembaga ZISWAF (Lembaga Dana Abadi Nusantara).

Pengusaha NU Harus "Go Digital"

KH Fahmy Akbar Idries dalam sambutannya saat pelantinkan pengurus HPN DIY mengatakan, “PW HPN DIY harus berani tampil high profile yaitu “beda dan gagah” dibanding HPN wilayah lain." Fahmy Akbar Idries mengatakan harapan tersebut sesuai dengan salah satu program kerja yang ditetapkan oleh PW HPN DIY.

PW HPN DIY akan merealisasikan “Go Digital” bagi anggotanya. “Dalam era New Normal, digitalisasi harus dikedepankan baik dalam pembayaran maupun penjualan secara online”, ungkap Wawan Hermawan Ketuan PW HPN DIY.

PW HPN DY sendiri akan fokus pada beberapa program kerja, di antaranya sebagai berikut:

Pertama, Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata untuk itu PW HPN DIY akan fokus pada pengembangan Halal Tourism dan Halal Product yang dipasarkan melalui aplikasi marketplace secara khusus.

Kedua, penguatan kemampuan sumber daya manusia, di mana akan dilakukan sinergi dengan Pesantren, Pemda DIY, Bank Indonesia DIY, Otoritas Jasa Keuangan DIY, ISEI DIY, dan KADIN DIY.

Ketiga, PW HPN DIY ingin merubah kesan pengusaha Nahdliyin adalah pengusaha kecil dan termajinalkan sehingga Pengusaha Nahdliyin akan tampil lebih high profile dan yakin mampu bersaing dalam dunia usaha.[]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image