Jumat 01 Oct 2021 13:51 WIB

Pandangan Islam Ihwal Patung, Diorama dan Boneka

Yang tidak boleh atau haram adalah jika patung hingga boneka dijadikan Tuhan

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Ketua PBNU Marsudi Syuhud
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua PBNU Marsudi Syuhud

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud menyampaikan penjelasan mengenai pandangan Islam terhadap pembuatan patung, boneka, lukisan, gambar dan diorama.

Kiai Marsudi mengatakan, pembuatan patung, boneka, lukisan, gambar dan diorama sudah ada dari zaman ke zaman. "Apalagi di era sekarang ini, di mana beberapa hal tersebut sudah menjadi barang kebutuhan karena kegunaannya," kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (1/10).

Ia memaparkan, bila barang-barang tersebut digunakan sebagai alat peraga untuk mengajarkan ilmu pengetahuan, atau untuk mengingat peristiwa-peristiwa yang maslahatnya harus dijaga dan dibutuhkan, atau sebagai mainan anak-anak yang tidak menimbulkan mudharat, maka hukumnya adalah mubah alias boleh.

"Yang tidak boleh atau haram adalah jika barang-barang tersebut untuk dijadikan Tuhan lalu disembah sebagaimana zaman jahiliyah, di mana patung-patung atau berhala dijadikan sesembahan dan dijadikan Tuhan, maka itu musyrik," ujarnya.

Kiai Marsudi melanjutkan, jika barang tersebut digunakan sebagai hiasan atau mainan dan tidak mendatangkan fitnah atau maksiat, maka boleh-boleh saja. Hal ini sebagaimana dalam sikap Rasulullah SAW yang tidak melarang Aisyah bermain boneka.

Dalam hadits riwayat Abu Dawud, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah tertawa karena mainan yang dimiliki Aisyah, yakni boneka kuda yang memiliki sayap. Suatu ketika, saat pulang dari Perang Tabuk atau Khaibar, Nabi SAW masuk ke dalam rumah. Seketika angin bertiup menyingkap kain penutup rak.

Saat itulah Nabi SAW melihat mainan boneka milik Aisyah. Nabi bertanya, "Apa ini, wahai Aisyah? Aisyah berkata, "Mainanku". Nabi melihat kuda mainan yang bersayap terbuat dari kain perca di antara boneka, seraya bertanya, "Yang ini apa?"

Ia menjawab, "Kuda". Nabi berkata, "Ini apa?" seraya menunjuk sayapnya. la menjawab, "Sayap". Nabi berkata heran, "Kuda memiliki sayap?" Aisyah menjawab, "Apakah engkau tidak pernah dengar bahwa Nabi Sulaiman memiliki kuda bersayap?" Mendengar jawaban Aisyah, Nabi tertawa hingga kelihatan gigi taringnya.

Dalam hadits lain, riwayat Bukhari, Aisyah berkata, "Aku memiliki mainan boneka di rumah Nabi, aku bermain bersama anak-anak wanita yang lain di rumah Nabi. Bila Nabi masuk ke dalam rumah, maka anak-anak wanita itu pun bersembunyi, lalu bermain bersamaku."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement