Sabtu 02 Oct 2021 05:10 WIB

Kekalahan Pertempuran Lepanto tak Berdampak pada Ottoman

Pertempuran Lepanto adalah pertempuran laut terbesar abad ke-16.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Kekalahan Pertempuran Lepanto tak Berdampak pada Ottoman. Pertempuran Lepanto (kini Nafpaktos, Yunani) yang berlangsung 450 tahun lalu adalah pertempuran laut terbesar abad ke-16. Pasukan angkatan laut Kristen dengan nama Liga Suci, sebuah koalisi yang dibentuk oleh Kekaisaran Spanyol Venesia dan negara-negara Kepausan bertempur melawan pasukan Kekaisaran Ottoman yang terjadi pada 7 Oktober 1571.
Foto: Britannica
Kekalahan Pertempuran Lepanto tak Berdampak pada Ottoman. Pertempuran Lepanto (kini Nafpaktos, Yunani) yang berlangsung 450 tahun lalu adalah pertempuran laut terbesar abad ke-16. Pasukan angkatan laut Kristen dengan nama Liga Suci, sebuah koalisi yang dibentuk oleh Kekaisaran Spanyol Venesia dan negara-negara Kepausan bertempur melawan pasukan Kekaisaran Ottoman yang terjadi pada 7 Oktober 1571.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertempuran Lepanto (kini Nafpaktos, Yunani) yang berlangsung 450 tahun lalu adalah pertempuran laut terbesar abad ke-16. Pasukan angkatan laut Kristen dengan nama Liga Suci, sebuah koalisi yang dibentuk oleh Kekaisaran Spanyol Venesia dan negara-negara Kepausan bertempur melawan pasukan Kekaisaran Ottoman yang terjadi pada 7 Oktober 1571.

Kesultanan Utsmaniyah mengguncang Venesia dengan Pengepungan Besar Malta pada 1565 dan Penaklukan Siprus pada 1570. Dalam suasana ini, Republik Venesia bergabung dengan liga yang diprakarsai oleh Paus Pius V, kepala Gereja Katolik saat itu dan penguasa Negara Kepausan untuk memberikan pukulan telak bagi pasukan Utsmaniyah.

Baca Juga

Ahmet Tekin, Asisten Riset di Institut Ilmu Sosial Istanbul University mengatakan tujuan pertempuran ini adalah menghentikan ekspansi Mediterania dari Ottoman dan mencegah Mediterania berubah menjadi pelabuhan angkatan laut besar Turki. Di sisi lain, Ottoman sudah mengetahui rencana penyerangan itu. Mereka memiliki dua pasukan untuk mencegah bantuan sekutu ke Siprus dan memasok Magosa (Famagusta).

Perbedaan utama antara angkatan laut Utsmaniyah dan Liga Suci sebelum pertempuran adalah angkatan laut Utsmaniyah hancur setelah pertempuran panjang yang melelahkan, sementara angkatan laut sekutu memiliki kekuatan baru. Pertempuran berlangsung selama berjam-jam, dari siang hingga matahari terbenam.

Armada Utsmaniyah kehilangan sekitar 200 kapal dan lebih dari 30 ribu orang. Laksamana Agung Tentara Müezzinzade Ali Pasha dan banyak kapten meninggal. Angkatan laut sekutu memiliki 8.000 orang yang tewas dan 21 ribu terluka dengan 15 kapal galai tenggelam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement