Jumat 01 Oct 2021 20:53 WIB

8 Budayawan dan Seniman Raih Penghargaan di HUT ke-76 Sumbar

Penghargaan ini diberikan kepada pejuang kebudayaan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah
Foto: Prayogi/Republika.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Delapan budayawan, seniman dan komunitas seni menerima Anugerah Kebudayaan Sumatera Barat 2021 dalam rangkaian Sidang Paripurna HUT ke-76 provinsi tersebut. "Penghargaan ini diberikan kepada pejuang kebudayaan yang telah memberikan dampak  positif terhadap peradaban daerah," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Jumat (1/10/).

Mahyeldi menjelaskan Anugerah Kebudayaan adalah penghargaan yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat kepada individu kelompok dan lembaga yang dinilai berkontribusi pada kemajuan kebudayaan.

Baca Juga

Pemberian anugerah itu adalah kali kedua yang dilakukan dalam sidang paripurna DPRD Sumbar. Sebelumnya Anugerah Kebudayaan juga diberikan pada 14 orang atau komunitas pada 2020.

Delapan orang yang mendapatkan Anugerah Kebudayaan 2021 masing-masing untuk kategori Maestro Yus Dt Parpatiah dan Rusli Marzuki Saria, kategori pelestari Mestika Zed dan Umar Malin Parmato. Sementara untuk kategori pencipta/pelopor/pembaharu diberikan kepada Edy Utama, Elly Kasim, Pramono serta kategori komunitas diberikan kepada Sanggar Bundo Kanduang.

Mahyeldi menyebut penghargaan tersebut juga bisa diberikan kepada tokoh yang telah meninggal dunia tapi tidak bisa lagi diberikan kepada tokoh yang telah pernah mendapatkan anugerah kebudayaan sebelumnya. "Anugerah ini akan diberikan setiap tahun sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah daerah kepada pihak-pihak yang berkontribusi pada peradaban," ujarnya.

Terkait peringatan HUT ke-76 Sumbar, Mahyeldi mengajak semua pihak untuk menjadikannya sebagai momentum untuk menyatukan langkah, bersinergi, berkolaborasi untuk menghadapi semua permasalahan. Mahyeldi mengatakan dalam peringatan HUT Sumbar itu juga sengaja diundang sejumlah tokoh nasional dan budayawan untuk memberikan sumbang saran yang akan dijadikan pertimbangan dalam pembangunan daerah ke depan. Tokoh-tokoh itu di antaranya Syafii Maarif, Rokhmin Dahuri, Helmi, Yus Dt Parpatiah, dan lain-lain.

Ketua DPRD Sumbar, Supardi mengatakan dalam usia yang ke-76, masih banyak yang perlu dibenahi Sumbar. Menurut Supardi, kemiskinan masih cukup tinggi yakni 6,56 persen, tingkat pengangguran terbuka 6,88 persen dan indeks daya saing daerah berada pada urutan terbawah dengan score 0,0208. "Butuh usaha bersama untuk mewujudkan Sumbar Madani yang Sejahtera," kata Supardi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement