Ahad 03 Oct 2021 05:35 WIB

Forum Zakat Diharap Tingkatkan Kehidupan Dhuafa

Forum Zakat diharapkan berkolaborasi untuk tingkatkan kehidupan dhuafa

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.
Foto: Dokumen.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir berharap Forum Zakat (Foz) menjadi kekuatan bukan hanya dalam pengorganisasian zakat infak dan sedekah (ZIS), melainkan juga yang lebih penting adalah membangun dan mengembangkan kolaborasi secara terorganisasi untuk fungsi memberdayakan umat dan masyarakat, dhuafa, dan kelompok rentan lainnya.

Dengan begitu, kelompok tersebut bisa menjadi kelompok masyarakat yang berdaya dan mampu menghidupi serta mencukupi dirinya. "Tugas kolaboratif ini sangat penting agar kehadiran lembaga-lembaga ZIS dalam Forum Zakat ini menjadi kekuatan yang fungsional dalam menggerakkan ekonomi dan kekuatan umat atau masyarakat luas," kata dia

Hal itu disampaikan Haedar dalam agenda virtual Puncak Milad Foz 24 bertajuk "Diseminasi Kolaborasi Penanganan Covid-19 OPZ Anggota Forum Zakat", Sabtu (2/10). Selanjutnya, Haedar mengingatkan, Foz harus menjadi kekuatan kolaboratif untuk memobilisasi potensi para muzakki agar menjadi kekuatan produktif yang terkoneksi dengan pemberdayaan dhuafa dan kelompok rentan lainnya.

"Dengan menjadikan muzakki kekuatan produktif, dan bukan untuk kekuatan konsumtif, maka kita akan mampu menghadirkan akumulasi dari pelaku-pelaku ekonomi, pelaku pelaku yang berdaya, yang bisa memberi kontribusi terbaik bagi masyarakat luas," tuturnya.

Haedar menjelaskan, ketika sistem kapitalisme lebih menempatkan kaum dhuafa atau kelompok kecil hanya sebagai tambal sulam atau bagian komplementer dari sistem ekonomi yang raksasa, maka sampai kapanpun kekuatan ekonomi kecil mikro dan menengah tidak akan pernah menjadi kekuatan yang produktif, besar dan masif.

Pada keadaan tersebut, Forum Zakat harus menjadi kekuatan kolaboratif untuk membangkitkan umat dan masyarakat yang lemah sehingga mereka menjadi berdaya. Sedangkan muzakki menjadi kekuatan produktif utnuk pemberdayaan umat.

Dalam penanganan Covid-19, Haedar meyakini Foz akan berkolaborasi secara lebih fokus untuk menangani dampak sosial ekonomi akibat pandemi. Pihak yang paling merasakan dampak pandemi adalah masyarakat awam yang merupakan kelompok kecil, mikro dan menengah. Di tengah pandemi, mereka tidak bisa berikhtiar mencari nafkah, tidak bisa melipatgandakan penghasilan mereka sebagaimana dalam keadaan normal.

"Bahkan mereka harus berjibaku dengan kondisi keterbatasan. Dalam posisi seperti ini, saya yakin Forum Zakat harus bergerak langsung menangani dampak sosial ekonomi akibat Covid-19 pada masyarakat luas kelompok dhuafa atau rentan," paparnya.

Haedar juga mengungkapkan, di balik Foz ada kekuatan ormas termasuk ormas keagamaan yang tentu bisa berkolaborasi satu sama lain untuk menangani Covid-19 dengan segala dampaknya. Dalam konteks khusus, Foz dapat memobilisasi potensi yang bersifat sosial ekonomi.

Dia mengingatkan, dampak Covid-19 ini masih panjang sehingga dalam kondisi ini segala program dan perencanaan yang tersistematis menjadi sangat penting. Foz akan memberi manfaat besar jika bisa mampu mengkapitalisasi seluruh lembaga ZIS dan kekuatan masyarakat agar bisa bersatu dalam menangani dampak Covid.

"Kita dapat menjadi partner sekaligus kekuatan yang mendorong negara agar menjalankan kewajiban konstitusionalnya. Kolaborasi Forum Zakat akan menjadi kekuatan kritik sekaligus juga kolaboratif bagi pemerintah agar semakin optimal menangani Covid-19 dengan segala dampaknya," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement