Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Khutbah Jumat di Masjid Babul Maghfirah: Bersegeralah Pada Keampunan Allah

Agama | Friday, 01 Oct 2021, 17:35 WIB
Masjid Babul Maghfirah (Dokumentasi Pribadi)

Melaksanakan salat jumat secara berjamaah pada waktu dhuhur di hari Jumat merupakan perintah Allah yang wajib dilaksanakan oleh setiap laki-laki mukmin yang telah baligh. Kecuali ada alasan uzur yang dibolehkan secara syar'i yang menghalanginya untuk datang ke masjid.

Begitulah pula kebiasaan yang berlaku di Masjid Babul Maghfirah, Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar. Setiap hari Jumat selalu dipenuhi oleh jamaah yang hendak menunaikan shalat. Jamaah yang semuanya laki-laki, mulai berdatangan sebelum khatib naik ke atas mimbar.

Bertindak sebagai khatib pada Jumat, 30 September 2021/24 Safar 1443 H, Tgk Abdul Rani, S.Sos.I, dalam wasiat khutbahnya, beliau menyampaikan, pentingnya setiap muslimin untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berseregera pada pengampunan Nya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 133).

Abdul Rani menjelaskan, dari ayat yang telah saya baca diatas, orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang segera menuju jalan pengampunan Allah. Mereka adalah orang-orang yang Allah sediakan surga sebagai balasannya.

Takwa itu, tambah Abdul Rani, bukan saja melakukan shalat, berpuasa, ke Baitullah, dan zikir kepada Allah sepanjang waktu hanya untuk mengumpulkan amalan bagi pribadi dan keluarganya saja.

"Tetapi takwa itu juga menginfakkan sebagian dari rizki yang Allah titipkan pada kita untuk jalan yang diperintahkan," ujarnya.

Maka ciri-ciri orang bertaqwa berdasarkan Ayat 133-134 Surat Ali-imran sebagai berikut:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 134).

Pertama; mereka yang berinfak. Orang beriman dan bertakwa senantiasa memberikan infak dan sedekah untuk membantu agama Allah dan perduli pada sesama. Mereka memberikan sedekah baik pada saat lapang maupun dalam keadaan sempit.

Kedua; mampu menahan amarahnya. Ciri orang bertaqwa adalah mereka yang tidak cepat marah. Tapi mampu mengendalikan emosi. Sehingga menjadi seorang yang penyabar.

Ketiga; memiliki akhlak yang baik. Dalam hal akhlak, tidak ada seorang pun yang lebih bagus dan mulia akhlaknya selain Rasullullah Saw. Bahkan beliau orang yang pertama kali menjenguk ketika sakit orang yang selalu meludahinya. Hingga orang tersebut masuk Islam karena ketertarikan kepada akhlak Rasulullah Saw.

Keempat; memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan orang yang telah berbuat tidak baik kepada kita bukanlah perkara mudah. Ini perkara yang sulit. Namun orang yang bertaqwa, dia dapat dengan mudah memberi maaf sekalipun ia telah berbuat jahat pada dirinya.

Itulah empat ciri orang bertaqwa berdasarkan surat Ali Imran ayat (133-134) yang disebutkan diatas.

Khatib, Tgk Abdul Rani, mengajak semua jamaah yang berhadir agar meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk menuju kebaikan atau perbuatan baik dan keampunan Allah.

"Tidak ada dosa yang tidak diampuni Nya jika kita bertaubat atas keburukan masa lalu yang telah kita lakukan, sekalipun dosa zina, apalagi jika hanya berganja, nyabu, agen, atau lainnya," ucap Tgk Abdul Rani.

"Mari kita melakukan taubat dengan sebenarnya, yakni taubat nasuha, Insya Allah diampuni, dan akhiri hidup dengan ampunan Allah," serunya mengakhiri wasiat khutbah. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image