Ahad 03 Oct 2021 13:54 WIB

Kemendikbudristek Dorong Kompetensi Siswa

Kemendikbudristek mendorong peningkatan kompetensi anak melalui program Ayo Kursus.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong peningkatan kompetensi anak usia di bawah 25 tahun melalui program ‘Ayo Kursus’.  (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong peningkatan kompetensi anak usia di bawah 25 tahun melalui program ‘Ayo Kursus’. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong peningkatan kompetensi anak usia di bawah 25 tahun melalui program ‘Ayo Kursus’. Program tersebut menjadi salah satu solusi meningkatkan kompetensi di tengah kompetisi persaingan global.

"Program ‘Ayo Kursus’ mendorong anak-anak kita lakukan reskilling dan upskilling, ditingkatkan kompetensinya, diberi keterampilan baru, yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia  industri," kata Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wartanto, dalam keterangan pers yang diterima Republika, (2/10).

Baca Juga

Wartanto berharap peserta program ‘Ayo Kursus’ bisa mendapatkan kompetensi baru sehingga dapat lebih terserap ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). “Saya  berharap DUDI tidak hanya menempatkan mereka sekadar jadi pekerja, tetapi bisa dibimbing supaya  bisa berwirausaha,” ujar Wartanto.

Sejalan dengan konsep Merdeka Belajar, program ‘Ayo Kursus’ merupakan upaya Kemendikbudristek untuk menumbuhkan kembali harapan anak-anak yang putus sekolah agar  melanjutkan aktivitas belajar. "Program ini menjadikan pendidikan vokasi salah satu solusi melakukan aktivitas pembelajaran sesuai minat dan bakat siswa," ucap Wartanto.

Sementara itu, Vice President Pupuk Kaltim, Anggoro Wijaya memberikan apresiasi terhadap program ‘Ayo Kursus’. Ia mengakui terbantu dengan program ini karena mendapatkan tenaga kerja siap pakai. "Program ‘Ayo Kursus’ ini memang dari perusahaan sendiri kebutuhannya, jadi kami bisa mendapatkan tenaga kerja yang siap pakai, dan bisa mengurangi angka pengangguran,” paparnya.

Diketahui, ‘Ayo Kursus’ terdiri dari dua program, yaitu Program Kecakapan Kerja (PKK) dan Program Kecakapan Wirausaha (PKW). Keduanya bertujuan memberikan peluang kepada para lulusan vokasi yang ingin menambah keterampilan untuk bisa bekerja dan berwirausaha.

Program ini memberikan kesempatan kepada calon peserta untuk mengikuti kursus pelatihan selama 100-400 jam pembelajaran dengan bantuan dari pemerintah.

Sasaran program ‘Ayo Kursus’ merupakan anak usia sekolah yang tidak bersekolah, tidak sedang berkuliah, tidak sedang bekerja, dan berusia di bawah 25 tahun. Peserta program ‘Ayo Kursus’ diutamakan bagi pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP), tidak sedang terdaftar sebagai  penerima Kartu Pra-Kerja, dan tidak sedang terdaftar sebagai peserta didik PKK dan PKW yang sedang berjalan. Pendaftaran peserta Ayo Kursus secara daring melalui laman https://banper.kemendikbudristek.go.id/ayo_kursus.

“Melalui Ayo Kursus diharapkan bisa mendorong dan mewujudkan gerakan Merdeka Belajar melalui keterampilan tambahan yaitu kecakapan kerja dan kecakapan wirausaha,” pungkas Wartanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement