Senin 04 Oct 2021 18:31 WIB

Ketika Tuhan Berada di Setiap Lini Kehidupan Kita 

Allah SWT senantiasi ada dalam setiap lini kehidupan umat manusia

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT senantiasi ada dalam setiap lini kehidupan umat manusia. Berdoa kepada Allah/ilustrasi
Allah SWT senantiasi ada dalam setiap lini kehidupan umat manusia. Berdoa kepada Allah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ulama dan pemikir asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi suatu waktu didatangi  sekelompok siswa SMA di Kastamonu. Mereka kemudian meminta kepada Nursi untuk memperkenalkannya kepada Sang Pencipta. Sebab, guru mereka selama ini tidak pernah mengajarkannya.  

Maka, Nursi pun menjelaskan kepada mereka, “Setiap ilmu yang kalian pelajari sebenarnya selalu mengkaji tentang Allah. Ia memperkenalkan Sang Pencipta Yang Mahapemurah dengan bahasanya masing-masing. Karena itu, pelajarilah ilmu tersebut dengan baik, tanpa harus melalui guru,” jelas Nursi.

Baca Juga

Dalam bukunya yang berjudul “Tuntunan Generasi Muda” terbitan Risalah Nur, Said Nursi mencontohkannya seperti sebuah apotek besar, di mana pada setiap botolnya berisi obat-obatan dan formula biotik dengan takaran yang cermat dan akurat.

“Sebagaimana ia menjelaskan kepada kita bahwa di baliknya terdapat apoteker yang mahir dan ahli kimia yang andal, ia juga memperlihatkan adanya apotek bola bumi yang berisi lebih dari 400 ribu spesies makhluk hidup, baik berupa tumbuhan maupun binatang,” jelas Nursi.

 

Menurut Nursi, masing-masing pada hakikatnya laksana botol racikan kimiawi yang cermat dan cawan formula biotik yang ajaib. Apotek besar tersebut memperlihatkan, bahkan kepada orang buta sekalipun, akan keberadaan apotekernya yang mahabijak dan mahaagung.

“Ia memperkenalkan Penciptanya Yang Mahapemurah lewat tingkat keindahan, keteraturan, dan keagungannya jika dianalogikan dengan apotek yang terdapat di pasar dan sesuai dengan standar ilmu kedokteran yang kalian pelajari,” kata Nursi.

Selain itu, Said Nursi juga mencontohkan dengan sebuah pabrik yang luar biasa menenun ribuan macam tenunan dan kain yang beragam dari bahan yang sangat sederhana. Hal itu tentu memperlihatkan kepada kita bahwa di balik pabrik ini terdapat seorang teknisi dan mekanik yang mahir.

Demikian pula “mesin rabbani” yang beredar, yang disebut bola bumi. Menurut Nursi, “Pabrik Ilahi” ini berisi ratusan ribu pabrik induk, di mana pada masing-masingnya terdapat ratusan ribu pabrik yang apik, semuanya tentu saja memperkenalkan kepada kita tentang Pencipta dan Pemiliknya sesuai dengan standar “ilmu mekanika” yang dibaca para siswa.

“Ia memperkenalkan diri-Nya lewat tingkat kesempurnaan dan keagungan pabrik Ilahi tersebut, jika dianalogikan dengan pabrik manusia,” kata Nursi.

Nursi juga mencontohkan seperti kedai, toko makanan, dan gudang besar yang berisi seribu macam bahan makanan, di mana yang satu berbeda dengan yang lain serta disusun di tempatnya masing-masing. 

Menurut Nursi, hal itu memperlihatkan kepada kita bahwa ada yang memiliki dan mengatur toko tersebut. “Demikian pula dengan toko milik Ilahi ini yang berjalan pada setiap tahun sejarak 24 ribu tahun dalam satu tatanan yang rapi di mana pada setiap sisinya terdapat ratusan ribu jenis makhluk yang masing-masing membutuhkan makanannya secara khusus,” jelasnya.

Nursi menungkapkan, toko tersebut juga melintasi empat musim. Ia datang membawa musim semi laksana kapal yang memuat ribuan jenis makanan yang beraneka ragam. Ia menghadirkannya kepada makhluk yang kehabisan makanan pada musim dingin. Itulah bola bumi dan kapal Ilahi yang berisi ribuan dagangan, perangkat, dan makanan kalengan.

“Sesuai dengan ‘ilmu bisnis’ yang kalian baca, toko dan kedai Ilahi itu memperlihatkan dan memperkenalkan Pemilik dan Pengaturnya lewat tingkat keagungan toko tersebut, jika dibandingkan  dengan toko buatan manusia,” kata Nursi.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement