Kamis 07 Oct 2021 12:46 WIB

Berusia 40 Tahun, BKMT Diharap Memberi Lebih Banyak Manfaat

BKMT diharap mampu memberi lebih banyak manfaat bagi bangsa.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Anggota Badan Kontak Majelis Taklim memperlihatkan aplikasi Smartcom BKMT
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anggota Badan Kontak Majelis Taklim memperlihatkan aplikasi Smartcom BKMT

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) menggelar Muktamar ke-6 selama tiga hari, 6 hingga 9 Oktober 2021. Dalam sambutannya, Ketua Umum BKMT Pusat Syifa Fauzia, menyebut BKMT telah memasuki usia matang 40 tahun dan diharap mampu memberi lebih banyak manfaat bagi bangsa.

"Saat ini bkmt sudah mencapai usia 40 tahun. Dalam usia kematangannya, BKMT diharap dapat berbuat lebih banyak, lebih produktif, serta lebih bermanfaat, sebagai bagian dari mencari ridha Allah SWT dan berbuat yang terbaik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara," ujar Syifa dalam kegiatan pembukaan Muktamar ke-9 BKMT melalui Zoom, Kamis (7/10).

Ia menyebut, biasanya ada satu doa yang selalu dipanjatkan oleh seseorang yang berusia matang atau 40 tahun. Doa ini diambil dari QS al-Ahqaf ayat 15, "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

Dari doa tersebut, ada tiga hal utama yang dipanjatkan dan dimohonkan kepada Allah SWT. Pertama, kemampuan bersyukur, mensyukuri nikmat Allah, yang menjadi kekuatan moral dan spiritual.

Harapan kedua adalah kemampuan kerja dan berbuat baik, yang menjadi amal shaleh dan diridhai Allah SWT, sebagai kekuatan profesional yang mengharuskan penguasaan ilmu dan amal. Hal ini disebut harus dimiliki semua anggota BKMT.

Terakhir, dalam doa tersebut terkandung permohonan atas kemampuan menciptakan dan membangun generasi terbaik umat di masa depan. Kekuatan ini diperlukan dalam membangun ekosistem yang kondusif bagi kemajuan dan perkembangan Islam, sehingga Islam menjadi //rahmatan lil alamin//.

"Inilah yang menjadi dasar program-program BKMT dilaksanakan. Kita telah menjadi saksi, bahwa BKMT adalah kekuatan umat yang disegani, telah merasuk hingga ke pelosok negeri," lanjutnya.

Syifa juga menyebut BKMT telah berupaya memberi pemahaman lebih, serta meningkatkan kualitas majelis taklim. Majelis Taklim tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga kekuatan yang berpengaruh dalam peningkatan kualitas muslimin dan muslimat Indonesia.

Selama menjabat sebagai ketua dalam kurun waktu lima tahun, ia merasa mendapatkan pembelajaran yang luar biasa. Ia banyak berkunjung ke daerah-daerah di Indonesia, baik yang bertujuan melantik kepengurusan, maupun memberikan pembelajaran.

Dalam perjalanan tersebut, ia merasa diperlihatkan jika BKMT  merupakan sebuah kekuatan yang patut disyukuri. Semangat dan motivasi yang tidak pernah luntur menjadi motor penggerak BKMT berkembang pesat di 33 provinsi, 400 lebih kabupaten, serta ribuan kecamatan di Indonesia.

Terakhir, ia merasa bangga akan meningkatnya kepedulian sosial yang dimiliki BKMT. Semua anggota disebut berupaya menyisihkan rezeki dan hartanya, membantu yang membutuhkan. Berdasarkan data yang ia miliki, total dana yang terkumpul mencapai hampir Rp 2 miliar, dimana Rp 560 juta disalurkan untuk membantu Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement