Jumat 08 Oct 2021 21:31 WIB

WHO Kirimkan Pasokan Medis ke Korea Utara Atasi Covid-19 

Korea Utara belum melaporkan infeksi Covid-19 satu pun

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Nashih Nashrullah
Korea Utara belum melaporkan infeksi Covid-19 satu pun. Logo WHO
Foto: AP/Anja Niedringhaus
Korea Utara belum melaporkan infeksi Covid-19 satu pun. Logo WHO

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan telah mulai mengirimkan pasokan medis Covid-19 yang penting melalui pelabuhan Dalian di China untuk penimbunan strategis dan pengiriman lebih lanjut ke Korea Utara. 

Langkah ini merupakan tanda yang mungkin bahwa Korea Utara melonggarkan salah satu penutupan perbatasan pandemi yang paling ketat untuk menerima bantuan dari luar. 

Baca Juga

"Beberapa barang, termasuk peralatan kesehatan darurat dan obat-obatan telah mencapai pelabuhan Nampo setelah otoritas Korea Utara mengizinkan WHO dan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lainnya untuk mengirim pasokan yang tersangkut di sana," kata Perwakilan WHO untuk Korea Utara, Edwin Salvador pada Jumat (8/10). 

Kemudian, dia melanjutkan Korea Utara menggambarkan kampanye anti-virusnya sebagai masalah nasional dan telah sangat membatasi lalu lintas.

Adapun perdagangan mancanegara sudah dilakukan sejak tahun lalu, meskipun ada tekanan pada ekonominya yang sudah lumpuh. 

Menurutnya, Korea Utara belum melaporkan satu kasus Covid-19 tetapi para ahli di luar negeri secara luas meragukan bahwa Korea Utara telah berhasil lolos dari penyakit yang sangat menular yang telah melanda seluruh dunia itu.  

"Para pejabat mengatakan kepada WHO bahwa mereka telah menguji 40.700 orang untuk virus corona hingga 23 September dan semua tesnya negatif. Menurut para ahli, epidemi di Korea Utara bisa menghancurkan, mengingat sistem perawatan kesehatannya yang buruk dan kurangnya pasokan medis," kata dia. 

Sementara itu, meskipun menerapkan kontrol perbatasan yang ketat, Korea Utara belum menunjukkan urgensi yang sama untuk vaksin. Sehingga UNICEF mengirimkan vaksin atas nama program distribusi COVAX bulan lalu. Korea Utara juga mengusulkan alokasi sekitar tiga juta suntikan Sinovac harus dikirim ke negara-negara yang terkena dampak parah.

 

Sumber : newssky 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement