Ahad 10 Oct 2021 16:28 WIB

Garuda Indonesia Group Pertimbangkan Tambah Layanan ke Bali

Saat ini Garuda mengoperasikan sekitar empat rute penerbangan dari dan ke Denpasar

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Pesawat Garuda Indonesia lepas landas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Pesawat Garuda Indonesia lepas landas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah berencana membuka kembali penerbangan kedatangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada 14 Oktober 2021. Garuda Indonesia Group memastikan akan melakukan antisipasi peningkatan penerbangan dengan mempertimbangkan penambahan frekuensi penerbangan ke Bali.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan tidak menutup kemungkinan akan melakukan penambahan frekuensi penerbangan ke Bali. Meskipun begitu, Irfan memastikan hal tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan."Pasti kami akan sesuaikan dengan demand terlebih dahulu," kata Irfan Ahad (10/10).

Jika demand tersebut memungkinkan, Irfan mengatakan Garuda Indonesia sudah mempertimbangkan sejumlah penambahan frekuensi penerbangan. Khususnya dari daerah-daerah pariwisata potensial."Rute atau frekuensi tambahan mungkin Yogyakarta-Denpasar dan Surabaya-Denpasar," tutur Irfan.

Dalam laman resminya, saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan sekitar empat rute penerbangan dari dan ke Denpasar. Rute tersebut yakni Yogyakarta-Denpasar, Labuan Bajo-Denpasar, Jakarta-Denpasar, dan Surabaya-Denpasar.

Tak hanya Garuda Indonesia, anak usahanya yang merupakan maskapai berbiaya hemat (LCC) juga mempertimbangkan langkah yang sama dalam menyambut dibukanya kedatangan internasional di Bali. "Saat ini, Citilink tengah mempertimbangkan dan juga melakukan kajian lebih lanjut terhadap rencana penambahan jumlah frekuensi penerbangan ke Bali," kata VP Corporate Secretary and CSR Citilink Diah Suryani.

Berdasarkan pantauan dari laman resmi, saat ini Citilink mengoperasikan sekitar empat rute menuju Denpasar. Keempat rute tersebut yakni Jakarta-Denpasar, Surabaya-Denpasar, Balikpapan-Denpasar, dan Bandung-Denpasar.

Diah berharap dibukanya pintu internasional di Bali dapat berdampak positif kepada bisnis Citilink. "Kami berharap okupansi penerbangan dari dan menuju Bali dapat terus meningkat," tutur Diah.

Dengan begitu menurutnya, kondisi tersebut pada akhirnya dapat membantu pemulihan industri penerbangan. begitu juga industri pariwisata yang juga sudah terdampak pandemi Covid-19."Citilink mendukung penuh dan menyambut baik rencana pembukaan kembali Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali untuk turis mancanegara," ungkap Diah.

Sebelumnya, Airnav Indonesia memastikan  siap  menyambut  pembukaan kembali  rute penerbangan internasional dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Pramintohadi menegaskan, Airnav siap melayani seluruh slot time yang telah dikoordinasikan dengan AP I dan Kementerian Perhubungan selaku pengelola Bandara Ngurah Rai.

Pramintohadi mengatakan, Airnav memiliki aplikasi CHRONOS yang siap membantu pengaturan slot time penerbangan. "Nantinya, pengaturan slot time tersebut akan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan protokol kesehatan untuk para penumpang pesawat yang akan berangkat maupun yang baru mendarat,” jelas Pramintohadi.

Pramintohadi menuturkan, Airnav selalu siap memberikan pelayanan navigasi yang prima dalam segala kondisi, termasuk ketika frekuensi penerbangan mengalami kondisi yang fluktuatif selama pandemi Covid-19. Dia memastikan, Airnav juga memiliki sumber daya yang memadai untuk selalu memberikan pelayanan terbaik.

Sementara itu, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia Dony Oskaria mengatakan pembukaan penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai Bali harus diikuti dengan penerapan protokol kesehatan sesuai yang dipersyaratkan. Hal tersebut termasuk tes RT-PCR di bandara bagi penumpang pesawat yang baru tiba dari luar negeri dan juga kewajiban karantina."Tidak boleh ada celah dalam penerapan protokol kesehatan di bandara untuk membantu agar penanganan Covid-19 dapat tetap terkendali, serta di sisi lain menjaga dan meningkatkan kepercayaan turis mancanegara untuk kembali berwisata di Bali," ungkap Dony.

Salah satu fokus InJourney Holding bersama anggota, kata Dony, untuk membantu pemulihan pariwisata Bali yang terdampak pandemi Covid-19. Hal tersebut dilakukan dengan memastikan operasional Bandara Ngurah Rai Bali selalu memenuhi seluruh regulasi terkait protokol kesehatan yang diberlakukan.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi memastikan tetap berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan dan mendukung penegakkan syarat perjalanan udara. "Khususnya bagi turis mancanegara yang datang melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali," kata Faik.

Faik mengharapkan pembukaan Bali bagi turis mancanegara secara bertahap dapat berjalan lancar. Selain itu juga dapat menunjukkan kesiapan stakeholder pariwisata Bali dalam menyambut kedatangan turis mancanegara dalam skala lebih besar yang akhirnya dapat membantu memulihkan perekonomian Bali. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement