Senin 11 Oct 2021 22:33 WIB

Dekranasda Jabar Minta UMKM Manfaatkan Medsos

UMKM masih mengalami sejumlah kendala untuk go digital.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Produk UMKM Jawa Barat (ilustrasi). Pelaku UMKM Jawa Barat diminta memanfaatkan media sosial dan marketplace.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Produk UMKM Jawa Barat (ilustrasi). Pelaku UMKM Jawa Barat diminta memanfaatkan media sosial dan marketplace.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar, Atalia Praratya Kamil menyampaikan, salah satu tantangan UMKM adalah belum banyak UMKM yang bergabung dengan ekosistem digital.

Dari 64,19 juta UMKM Indonesia, kata Atalia, baru 13 persen yang terhubung dengan pasar daring. Per Juli 2020, jumlahnya baru mencapai 9,4 juta UMKM. Untuk Jabar, menurut Atalia, jumlahnya sudah lebih baik, mencapai 20,64 persen.

Baca Juga

GeTI Indonesia menyebutkan, digital ritel Indonesia masih sederhana, baru pada tahan 1.0. "Masih rendah, sehingga masih harus terus didorong," kata Atalia dalam Peluncuran Tokopedia Festival Fashion Lokal Jawa Barat melalui YouTube, Senin (10/11). 

Tantangan besar kedua, kata dia, infrastruktur internet yang belum merata. Data Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menyebutkan, dari 83 ribu desa di seluruh Indonesia, baru 15 persen yang memiliki akses internet layak. 

"Ini menjadi salah satu tantangan besar untuk mendorong digitalisasi UMKM di Indonesia, termasuk di Jabar," katanya.

Di Jabar pun, kata Atalia, masih ada sejumlah daerah yang belum memiliki akses internet layak. Contohnya di Cianjur Selatan. Masih ada daerah yang bahkan belum bisa diakses kendaraan bermotor, sehingga infrastruktur internet pun belum sampai.

"Tantangan selanjutnya adalah masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa transaksi digital itu ribet," ungkap Atalia.

Atalia pun mendorong agar UMKM Jabar segera mengadopsi pemasaran digital. Salah satunya dengan memanfaatkan marketplace dan media sosial. Karena, sebanyak 61,8 persen dari total 274,9 juta penduduk Indonesia adalah pengguna media sosial.

"Orang senang main medsos, bisa sampai tiga jam per hari. Maksimalkan potensi ini. Digitaliasasi akan mempermudah promosi," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement