Selasa 12 Oct 2021 11:35 WIB

Kepresidenan Dua Masjid Suci Pekerjakan 200 Perempuan

Perempuan telah memainkan peran historis dalam berdirinya Kerajaan Arab Saudi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Petugas keamanan perempuan bertugas di Masjid Nabawi
Foto: Saudi Gazette
Petugas keamanan perempuan bertugas di Masjid Nabawi

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Arab Saudi mempekerjakan lebih dari 200 perempuan tahun ini sebagai bagian dari upaya mempromosikan kehadiran wanita. Selama kunjungan ke paviliun Haramain di Pameran Buku Internasional Riyadh pada Ahad, Imam Masjidil Haram di Makkah dan Presiden Kepresidenan Umum Dr. Abdulrahman Al-Sudais bertemu dengan penduduk setempat dan berbicara tentang peran dan keterlibatan perempuan dalam mengelola urusan masjid.

“Di Kerajaan Arab Saudi, wanita memiliki jalan yang jelas. Kami telah memberikan saudara perempuan kami yang memegang gelar doktor dan gelar master, kesempatan," kata Al-Sudais, dilansir Arab News, Selasa (12/10).

Dia mendukung Visi Saudi 2030 untuk memberdayakan perempuan dan anak muda. Menurut dia, perempuan telah mencapai kesuksesan besar di kursi kepresidenan yang harus disorot oleh media. Selama kunjungan, Al-Sudais diberi pengarahan tentang paviliun dan isinya, terutama koleksi Kompleks Raja Abdulaziz untuk penutup Ka'bah yang merinci tahapan pembuatan, yaitu menenun dan mewarnai dan tampilan manuskrip langka dan publikasi ilmiah.

“Perempuan telah memainkan peran historis dalam berdirinya Kerajaan Arab Saudi. Hari ini, Kerajaan berkomitmen melalui Visi 2030 untuk memberdayakan perempuan sejalan dengan nilai-nilai Islam dan identitas nasional kita," ujar dia.

Selain itu, dia menyebut anak muda mewakili 90 persen anggota kepresidenan di berbagai bidang. Pada bulan Agustus, Al-Sudais menunjuk Dr. Al-Anoud Al-Aboud dan Dr. Fatima Al-Rashoud sebagai asisten di kantornya selain posisi senior lainnya dalam organisasi.

“Kami berusaha memberi perempuan tempat yang layak dan memadai yang diperintahkan oleh agama kami dan diterapkan oleh para pemimpin kami,” tambahnya.

Pameran buku yang dianggap sebagai yang terbesar di kawasan ini, dihadiri oleh 1.000 penerbit selama acara 10 hari tersebut. Pameran budaya dan kuliah tamu, serta permainan interaktif, stand anak-anak, dan stasiun bacaan tersedia di sepanjang acara yang diakhiri dengan pertunjukan kembang api di atas pusat pameran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement