Selasa 12 Oct 2021 12:40 WIB

Kemenag Jatim Tunggu Teknis Pemberangkatan Jamaah Umrah

Aturan teknis yang dimaksud seperti teknis vaksinasi dan karantina jamaah dan tempat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Jamaah Umrah
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari
Ilustrasi Jamaah Umrah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kerajaan Arab Saudi kembali membuka pintu bagi jamaah umrah Indonesia untuk melaksanakan ibadah ke tanah suci. Namun demikian, Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur masih belum bersiap-siap mengatur pemberangkatan jamaah mengingat aturan teknis terkait pelaksanaan umrah masih belum keluar. Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Maram menyatakan, pihaknya masih menunggu regulasi terkait penyelanggaraan umroh.

“Kebijakan regulasi terkait dengan umroh kita masih menunggu surat dari Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah. Tapi kita sudah komunikasi dan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait bilamana sudah ada surat tersebut turun, kita tindaklanjuti dengan segera,” kata Husnul dikonfirmasi Senin (11/10).

Husnul menjelaskan, sebelum Arab Saudi menutup pintu bagi jamaah umrah Indonesia karena pandemi Covid-19 pada 2020, jumlah jamaah yang dari Jatim setiap harinya sekitar 95 ribu orang. Namun, begitu pandemi Covid-19 melanda Indonesia, seluruh pendaftaran umrah ditutup, dan hingga belum ada jamaah yang kembali mendaftar.

Terpisah, Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Jatim, Heliosa Soerwianto menuturkan, sampai saat ini pihaknya masih belum menerima surat pemberitahuan maupun aturan teknis pemberangkatan jamaah umroh dari Kementerian Agama. Heliosa menyatakan, pohaknya masih menunggu aturan teknis penyelenggaraan umroh, sebelum membuka kembali pendaftaran.

 

“Kalau perkiraan saya umrah itu kan dari Kementerian Luar Negeri. Kalau kita lihatnya tetap dari Kementerian Agama dan pihak Arab Saudi, karena sampai sekarang masih belum  bisa on untuk apply visanya. Mungkin itu masih pada tataran pejabat negara, government to government, sementara kami pada tataran pelaksanaannya masih belum,” ujarnya.

Aturan teknis yang dimaksud Heliosa seperti teknis vaksinasi jamaah, karantina jamaah, tempat, dan sebagainya. Karena masih belum jelas, ia mengakui sulit bagi pihak travel untuk menentukan harga yang akan dibebankan kepada jamaah.

“Jadi kalau menurut kami, perkiraan stabil pemberangkatan umroh baru Januari 2022, mungkin mulai dibuka normal,” ujarnya.

Heliose menyatakan, kebanyakan travel yang berada di bawah naungan Amphuri masih belum ada rencana untuk memberangkatkan jamaah umroh dalam waktu dekat. Alasannya karena aturan teknisnya belum ada. Ia menyatakan enggan mengqmbil risiko memberangkatkan jamaah dengan cara mengira-ngira harga dan teknisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement