Selasa 12 Oct 2021 13:46 WIB

Perjuangan Muslim Kota Cologne untuk Bisa Kumandangkan Adzan

Masjid di Cologne perlu mengajukan izin khusus agar dapat menyiarkan adzan

Rep: Alkhaledi Kurnialam / Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Masjid Cologne Jerman.
Foto: muftisays.com
Masjid Cologne Jerman.

IHRAM.CO.ID, COLOGNE -- Kota Cologne di Jerman akan mulai mengizinkan masjid-masjid untuk menyiarkan adzan. Panggilan tersebut dapat disiarkan selama lima menit setiap pekan untuk sholat Jumat.

Dilansir dari Alarabiya, Senin (11/10), masjid-masjid di Cologne perlu mengajukan izin khusus agar dapat menyiarkan panggilan tersebut.  Inisiatif ini akan dibatasi hingga dua tahun dan kemudian dievaluasi kembali.

Wali Kota Cologne, Henriette Reker menyambut baik keputusan tersebut. Ia mengatakan, hal ini akan menunjukkan toleransi dan keberagaman kota.

“Jika selain suara lonceng gereja kita juga mendengar seruan muazin, itu menunjukkan bahwa di Cologne keragaman dihargai dan dihayati. Mengizinkan panggilan muazin adalah tanda hormat" cuit Walikota Henriette Reker pekan lalu.

Lonceng gereja Kristen berbunyi setiap hari di banyak kota besar dan kecil di Jerman. Cologne, kota Barat berpenduduk 1 juta, memiliki salah satu komunitas Muslim terbesar di Jerman dan memiliki sekitar 35 masjid.  Kebanyakan Muslim awalnya datang dari Turki sebagai pekerja tamu 60 tahun yang lalu dan kemudian membawa keluarga mereka.

Hanya beberapa rumah ibadah Muslim lainnya di seluruh Jerman, seperti di kota Barat Oer-Erkenschwick dan Dueren, yang telah menyiarkan adzan muazin selama bertahun-tahun. Meski kadang-kadang meskipun ada protes dari tetangga Kristen.

Jumlah Muslim yang tinggal di Jerman saat ini mencapai lebih dari lima juta. Berdasarkan sebuah penelitian, angka ini naik hampir satu juta dibandingkan lima tahun yang lalu.

Menurut Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi (BAMF), asal dan religiositas menjadi jauh lebih beragam. Jumlah Muslim dengan latar belakang migrasi di Jerman meningkat sekitar 900 ribu  dalam enam tahun terakhir. Saat ini, jumlahnya antara 5,3 hingga 5,6 juta, sesuai dengan proporsi populasi antara 6,4 dan 6,7 persen.

Muslim asal Turki masih menjadi kelompok terbesar. Namun, mereka tidak lagi menjadi mayoritas absolut dengan jumlah 45 persen. Pergeseran ini terjadi karena masuknya Muslim yang signifikan dari negara-negara Timur Tengah dan sekitarnya. Jumlah imigran dari lingkungan ini mengalami peningkatan selama enam tahun terakhir. Tercatat, 1,5 juta orang dari negara-negara Arab sekarang tinggal di Jerman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement