Selasa 12 Oct 2021 14:13 WIB

Persiapkan Pembukaan Umroh, Mustolih: Ini Momen yang Pas

Pembukaan umroh untuk Indonesia jadi kabar yang sangat dinanti jamaah

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Jemaah haji mengelilingi Ka
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Jemaah haji mengelilingi Ka

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komnas Haji dan Umrah, Mustolih Siradj, menyebut informasi yang disampaikan Menteri Luar Negeri pekan lalu merupakan kabar yang sangat dinanti umat Muslim, khususnya Indonesia.

"Bagi Indonesia, pembukaan umroh ini merupakan momen yang tepat. Hal ini menyusul positivity rate kita yang turun jauh. Yang beberapa bulan lalu masih ramai dan banyak berita meninggal dunia, sekarang turun jauh," ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (11/10).

Fakta dan fenomena yang sedang dialami Indonesia saat ini dinilai bisa menjadi bahan diplomasi kepada Kerajaan Saudi, agar jamaah bisa segera menjalankan umroh. Meski demikian, dengan kondisi dimana kasus Covid-19 secara global masih belum stabil, ada konsekuensi yang harus disiapkan, khsususnya protokol kesehatan.

Jika menilik ke belakang, ia menyebut alasan Kerajaan Saudi menangguhkan jamaah dari Indonesia adalah persoalan pandemi yang belum terkendali. Saat ini, alasan tersebut dinilai sudah tidak bisa lagi digunakan.

"Kalau tidak salah ada dua alasan mengapa Indonesia ditangguhkan. Pertama positivity rate kita atau penanganan pandemi yang kasusnya tinggi, kedua perbedaan penggunaan vaksin. Tapi sekarang, penggunaan vaksin sudah sama. Tinggal jamaah yang sudah divaksin dengan yang berbeda, bisa menggunakan booster," lanjutnya.

Mustolih pun menekankan, dalam kondisi pandemi global ini jangan sampai nantinya jamaah terlalu berbahagia atau larut dalam euforia. Penerapan dan kepatuhan atas prokes harus dilakukan dengan ketat, baik di Tanah Air maupun saat berada di Saudi.

Berikutnya, ia memberi perhatian pada konsekuensi biaya yang juga naik, mengingat adanya karantina maupun prokes lainnya. Biaya referensi yang dipatok oleh Kementerian Agama sebelumnya, dalam kondisi sekarang disebut tidak lagi relevan.

"Di sisi lain, ada kenaikan biaya pokok, termasuk penerbangan dan hotel. Istilah saya, selamat tinggal umroh murah. Ini yang menanggung konsumen, jamaah," ujar dia.

Di luar isu kesehatan, ia menyebut hal lain yang perlu diantisipasi dalam pelaksanaan umroh nanti adalah biaya. Umat Islam sudah sangat berharap dan menunggu ingin segera melaksanakan umroh, dimana banyak yang sudah membayar dan menanti keberangkatannya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement