Selasa 12 Oct 2021 20:37 WIB

Pernah Selamatkan Biden, Penerjemah Ini Keluar dari Afghan

Penerjemah itu sempat menyelamatkan Biden ketika berkunjung ke Afghanistan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Penerbangan Qatar Airways lepas landas saat operasi penerbangan internasional dilanjutkan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 09 September 2021.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Penerbangan Qatar Airways lepas landas saat operasi penerbangan internasional dilanjutkan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 09 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Penerjemah yang pernah menyelamatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat masih jadi Senator pada 2008 lalu berhasil keluar dari Afghanistan. Aman Khalili menyelamatkan Biden dari badai salju 13 tahun yang lalu.

Salah satu sumber mengatakan Human First Coalition dan Departemen Luar Negeri AS berhasil mengeluarkan Aman Khalili dan keluarganya dari Pakistan. Khalili meminta bantuan Biden untuk mengeluarkannya dari Afghanistan.

Baca Juga

"Kami sangat berterimakasih atas dukungan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang terus membantu evakuasi," kata sumber tersebut pada CNN, Selasa (12/10)

"(Kami berterimakasih pada) Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Anggota Kongres Jeff Fortenberry, Senator Chris Coon, Kepala Staf Departemen Luar Negeri Suzy George, JP Feldmayer, Direktur Gugus Tugas Islamabad Mark Terkowski atas evakuasi penerjemah Presiden Joe Biden, Aman Khalili dan keluarganya dari Islamabad dan janji mereka untuk mengevakuasi 200 orang lain yang masih di Islamabad," tambahnya.

Mantan penerjemah itu menyelamatkan Biden pada 2008 lalu ketika helikopter senator yang saat itu juga membawa Senator Chuck Hagel dan John Kerry melakukan pendaratan darurat di pegunungan Afghanistan karena badai salju. Musim panas ini Khalili mengatakan proses Visi Imigran Khusus yang ia miliki tertahan.

Saat itu ia mengatakan yakin Presiden Biden akan membantunya. "Saya percaya dia," kata Khalili pada pembawa acara CNN Anderson Cooper.

"Saya percaya dia dapat melakukan segalanya, dia Presiden Amerika Serikat, ia laki-laki berpendidikan," kata Kahlili yang saat itu menyebutkan nama depannya yakni Mohammed.

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengonfirmasi Khalili berhasil keluar dari Afghanistan dan sudah meninggalkan Pakistan. "Kami bekerja sama dengan level senior untuk memfasilitasi semua ini, kami bersyukur ia akan berada jalur yang aman," kata pejabat tersebut pada CNN.

Pejabat itu menambahkan Departemen Luar Negeri bekerja dengan 'dengan giat di setiap proses agar ia bisa keluar'. Pejabat itu mencatat memang benar Visi Khusus Imigran Khalili sempat ditolak beberapa tahun yang lalu, tapi kini mereka bekerja untuk memproses ulang.

Pejabat itu tidak dapat mengungkapkan ke mana Khalili dan keluarganya menetap setelah meninggalkan Pakistan. "Saya tidak akan membicarakan perjalanannya selanjutnya tapi kami telah mengaturnya," kata pejabat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement