Selasa 12 Oct 2021 21:59 WIB

Persis Gagal Rebut 3 Poin dari PSIM Yogyakarta

Persis banyak menciptakan peluang, namun saat eksekusi tidak mampu membobol gawang.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Persis Gagal Rebut 3 Poin dari PSIM Yogyakarta (ilustrasi).
Foto: dok. Persis Solo
Persis Gagal Rebut 3 Poin dari PSIM Yogyakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Laga Derby Mataram antara Persis Solo melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Selasa (12/10) malam berakhir imbang dengan skor 0-0. Persis mengakui finishing kurang bagus dan bakal dijadikan evaluasi untuk pertandingan selanjutnya.

Selama 90 menit, Persis banyak menciptakan peluang, namun saat eksekusi tidak mampu membobol gawang lawan. Beberapa kali bola diarahkan ke gawang PSIM, namun tidak mencapai sasaran.

Pelatih kepala Persis, Eko Purdjianto, memohon maaf kepada para suporter dan pecinta Persis Solo. "Kami sudah berusaha maksimal, berusaha mengganti pemain untuk lebih menyerang lagi, tapi hasilnya tetap satu poin. Ya itu menurut saya beban besar buat tim yang harusnya bisa dapat poin penuh. Untuk evaluasi di pertandingan berikutnya," kata Eko saat konferensi pera secara virtual seusai pertandingan.

Eko menyatakan, para pemain sudah berusaha memasukkan bola lewat lini tengah tapi tidak bisa. Hanya satu kali tendangan Alberto Goncalves namun gagal masuk ke gawang. Persis juga mencoba menyerang lewat sayap namun beberapa kali finishing masih lemah. Hal itu bakal dijadikan evaluasi untuk pertandingan selanjutnya.

"Pastinya semua tim berat, menjadikan motivasi sendiri buat kami karena tim yang melawan kita motivasinya berlebih. Kita harus 200 persen kalau melakukan pertandingan. Karena kita tahu kita sudah maksimal untuk melakukan attacking dari tengah dari depan tapi finishing tetap tidak bagus. Ke depannya tetap PR buat kita," terangnya.

Menurutnya, Persis sudah melakukan persiapan selama lima bulan untuk menghadapi kompetisi Liga 2. Tim pelatih sudah mencoba beberapa komposisi pemain. "Ke depannya mungkin saya harus mengubah taktik, yang mana banyak pemain yang punya kualitas disana," imbuhnya.

Di sisi lain, Sandi Sute tampil perdana dalam laga melawan PSIM tersebut setelah beberapa bulan menepi karena cedera. Penampilan perdana Sandi Sute dinilai cukup bagus. "Kondisi fisiknya juga dua tiga hari ini bagus kita pasang, Sute tadi tidak jelek, penampilan perdananya di menit awal cukup bagus," ujar Eko.

Meski mendapat hasil seri, Eko menyatakan tetap mensyukuri perolehan tersebut dengan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk laga selanjutnya.

"Kita tidak mau hasil seri, kita maunya menang tapi kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Tuhan hanya memberi poin satu. Kita terima dan syukuri. Ke depannya kita lebih bagus lagi," pungkasnya.

Penjaga gawang Persis, Wahyu Tri Nugroho, mengatakan, semua pemain tidak ingin hasil seri, melainkan sebuah kemenangan. Para pelatih dan pemain sudah mencoba, namun hasilnya seri.

"Ini kompetisi jadi kita harus cepat move on untuk pertandingan berikutnya karena kita punya target juga. Kita harus tampil lebih bagus lagi. Kita tetap fokus untuk ke depan," kata Wahyu.

Wahyu menambahkan, laga Derby Mataram tidak mempengaruhi mental pemain Persis. Semua pemain Persis sebelum bertanding sangat antusias untuk memenangkan pertandingan itu. "Kita mau berikan terbaik, ekspektasi tinggi pemain dan pelatih. Tapi di lapangan kita sudah coba dan hasil memang kurang memuaskan. Sebagai pemain kita mau menang juga di pertandingan, kita tetap berusaha," jelasnya.

Sementara itu, Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro, menyatakan, hasil pertandingan tidak maksimal tetapi tetap disyukuri karena mendapat satu poin.

"Di babak pertama maupun kedua saya masih merasakan pemain belum bisa tampil lepas, masih ada beban disana. Babak pertama sedikit kami tertekan. Kami mencoba untuk bermain apa yang menjadi karakter kami tapi ya belum maksimal, walaupun ada beberapa peluang di sana," ungkap Seto.

Seto mengakui, selama 90 menit beberapa pemain PSIM terjatuh saat berhadapan dengan pemain Persis. Dia menilai, terutama pada babak kedua stamina pemain mulai berkurang.

"Kalau peningkatan fisik saya pikir waktunya yang mepet, kita sambil maintenance untuk fisiknya, ya penurunan fisik karena ada beban mental tadi," ucapnya.

Pemain PSIM, Jodi Kustiawan, mengatakan, pertandingan malam tersebut bukan hasil yang luar biasa sebab PSIM juga sudah banyak kehilangan poin. "Malam ini kita ingin menang, tapi ini hasil terbaik buat kita, kita syukuri, ini awal kebangkitan kita, semangat kita mulai timbul, ke depan lebih baik lagi," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement