Selasa 12 Oct 2021 23:32 WIB

Pemkab Mojokerto Beri Pelatihan untuk Pemandu Wisata

Seorang pemandu wisata harus punya sifat ramah serta mengetahui kebutuhan wisatawan.

Pemandu wisata (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pemandu wisata (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memberikan pelatihan tentang sejarah dan pendakian kepada sekitar 80 orang pemandu wisata untuk menggerakkan kembali kegiatan pariwisata yang terdampak dari pandemi Covid-19. Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto, Amat Susilo, mengatakan kegiatan pelatihan ini juga disertai dengan ujian yang harus diikuti oleh peserta.

"Kegiatan ini diikuti 80 orang pemandu wisata yakni 40 pemandu wisata umum, 20 pemandu pendakian, dan 20 lagi pemandu wisata air," kata dia, Selasa (12/10).

Dia mengatakan, pemandu wisata sejarah biasanya memakai tenaga sumber daya manusia dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). "Namun setelah kegiatan ini, kami harapkan akan ada kerja sama yang baik. Apalagi secara bertahap, objek wisata kita mendapat QR code Peduli Lindungi meskipun belum banyak," ujarnya.

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, juga memotivasi peserta agar betul-betul mengikuti kegiatan ini mengingat kesempatan emas initidak diberikan ke sembarangan orang. "Hanya yang dinilai berkompeten dan memenuhi standar, diberikan fasilitas untuk memaksimalkan kemampuan dalam kegiatan ini," ujarnya.

Dia mengatakan seorang pemandu wisata harus mempunyai sifat ramah serta mengetahui kebutuhan wisatawan, mengingat wisatawan mempunyai berbagai macam tipe dan ada yang tidak ingin disambut berlebihan. "Pemandu wisata juga harus memiliki wawasan yang luas dan menguasai bidangnya. Jadi, galilah ilmu sedalam-dalamnya di bidang ini," kata dia.

Terkait pandemi Covid-19, bupati mengakui pariwisata adalah salah satu sektor yang terhantam keras oleh pandemi. Oleh karena itu, saat objek wisata ditutup karena pembatasan PPKM, pemda berusaha keras memulihkan ekonomi masyarakat yang terdampak.

Namun, apabila nanti objek wisata diizinkan buka kembali, bupati mematok cakupan vaksinasi harus tercapai minimal 70 persen dan 100 persen untuk daerah khusus wisata yakni Trawas, Pacet, dan Trowulan. "Pariwisata adalah salah satu yang paling terimbas pandemi Covid-19. Sesuai Imendagri, level kami masih 3 untuk PPKM," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement