Rabu 13 Oct 2021 08:02 WIB

Pendekar Tapak Suci Asal Muba Raih Emas PON Papua

Ini merupakan medali emas perdana cabang olah raga pencak silat Sumsel.

Putri daerah asli Musi Banyuasin (Muba), Fransika Sandra Dewi atlet pencak silat dari perguruan Tapak Suci Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sukses meraih medali emas Pekan Olah raga Nasional (PON) XX-2021 Papua.
Foto: Musi Banyuasin
Putri daerah asli Musi Banyuasin (Muba), Fransika Sandra Dewi atlet pencak silat dari perguruan Tapak Suci Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sukses meraih medali emas Pekan Olah raga Nasional (PON) XX-2021 Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Putri daerah asli Musi Banyuasin (Muba), Fransika Sandra Dewi atlet pencak silat dari perguruan Tapak Suci Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sukses meraih medali emas Pekan Olah raga Nasional (PON) XX-2021 Papua.

Atlet binaan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Musi Banyuasin dan juga atlet PPLPD Muba ini menjadi yang terbaik di kelas tanding F 70-75 kg putri. Pada partai final di venue silat GOR Toware, Sentani, Papua, Selasa (12/10) siang atlet asal Kota Sekayu, Kabupaten Muba ini mampu tundukkan Siti Nur dari Kalimantan Timur.

Baca Juga

Ini merupakan medali emas perdana cabang olah raga pencak silat Sumsel. Mendali emas ini juga cukup mengejutkan karena pertama kali Fransiska ikut PON. Tak hanya Fransiska, atlet Muba juga menyabet dua medali perunggu yaitu Alvin Masaiz untuk kelas E Putra dan Nia Larasati untuk kelas E Putri.

Fransiska mengaku bersyukur bisa mempersembahkan medali emas untuk kontingen Sumsel. "Alhamdulillah syukur, saya bisa meraih medali emas," kata Fransiska.

Dia juga mengungkapkan terima kasih pada Bupati Musi Banyuasin dan juga Kadispopar Muba yang sangat support. "Saya ucapkan terimakasih banyak pada bapak Bupati Muba dan Kadispopar Muba dan juga Bank Sumsel Babel yang selama ini mendukung karier saya," kata Fransiska.

Terkhusus rasa terima kasih juga diutarakan Fransiska pada pelatih pencak silat Sumsel Abas Akbar. "Terima kasih juga pada coach Abas Akbar orang tua kita di sini. Ya, dia terus memotivasi saya yang berjuang di Papua tanpa didampingi orang tua saya," terang dia.

Fransiska menyebut kunci sukses keberhasilan meraih medali emas adalah selalu tampil all out dalam setiap pertandingan. "Selalu berdoa sebelum laga dan fight dalam laga. Tak boleh anggap remeh lawan dan juga tidak boleh keder, harus tampil maksimal," tukas dia.

Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA mengucapkan selamat kepada Fransiska atas medali emas dan juga kepada Alvin dan Nia atas capaian yang diperoleh. "Selamat telah mengharumkan nama daerah di kancah nasional," ungkap Pembina dan Penggerak Olahraga Terbaik Indonesia ini.

Sementara itu Pelatih Pencak Silat Abas Akbar juga mengaku bersyukur atas capaian cabor pencak silat di PON Papua. Dimana pencak silat Sumsel sukses mempertahankan 1 medali emas dan 3 medali perunggu, dimana 3 atlet peraih medali adalah dari Musi Banyuasin.

"Alhamdulillah kita bisa mempersembahkan medali emas hari ini. Ini semua untuk masyarakat Sumsel," kata Abas Akbar pesilat yang sukses juara dunia 1996 ini.

Baca juga : Pebola Voli Jabar Wilda Nurfadhilah Hattrick Medali Emas

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement