Rabu 13 Oct 2021 17:14 WIB

Maybank Indonesia Dorong Pengusaha Gunakan LCS

LCS yang digagas Bank Indonesia kini sudah bisa dilakukan dengan empat negara.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
 Seorang karyawan menghitung Yuan di money changer Ayu Masagung di Jakarta, Selasa (7/9). PT Bank Maybank Indonesia Tbk mendorong nasabah korporasi yang memiliki jaringan perdagangan antar negara atau ekspor dan impor untuk untuk melakukan kerja sama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS).
Foto: EPA-EFE/Bagus Indahono
Seorang karyawan menghitung Yuan di money changer Ayu Masagung di Jakarta, Selasa (7/9). PT Bank Maybank Indonesia Tbk mendorong nasabah korporasi yang memiliki jaringan perdagangan antar negara atau ekspor dan impor untuk untuk melakukan kerja sama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Maybank Indonesia Tbk mendorong nasabah korporasi yang memiliki jaringan perdagangan antar negara atau ekspor dan impor untuk untuk melakukan kerja sama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS). LCS yang digagas Bank Indonesia kini sudah bisa dilakukan dengan Malaysia, Thailand, China dan Jepang.

Kerangka kerja LCS antara Indonesia dengan kedua negara mitra dagang meliputi diantaranya, penggunaan kuotasi nilai tukar mata uang asing secara langsung direct quotation antara Indonesia dengan kedua negara dalam valuta masing-masing negara, underlying transaksi LCS termasuk investasi langsung serta layanan remitansi. Selain itu, juga terdapat relaksasi regulasi dalam melakukan transaksi valuta asing dalam mata uang rupiah, ringgit dan yuan.

Baca Juga

Penerapan LCS bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan mata uang Dollar Amerika Serikat (USD) baik dalam transaksi perdagangan investasi maupun remitansi. Nilai likuiditas juga semakin terjamin berkat adanya kerja sama kemitraan dengan bank di negara setempat yang juga bertindak sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD). 

Hal ini juga akan berdampak pada biaya hedging yang lebih efisien khususnya bagi pendanaan jangka panjang. Direktur Global Banking Maybank Indonesia, Ricky Antariksa mengatakan Maybank Indonesia merupakan salah satu bank yang terpilih sebagai Bank ACCD karena dipandang telah memiliki kemampuan untuk memfasilitasi transaksi rupiah dengan ringgit, baht dan yuan, sesuai kerangka kerja sama yang telah disepakati.

"Kami berharap agar seluruh Nasabah pelaku ekspor impor benar-benar memahami strategi dan implementasi Bank Indonesia terhadap LCS dan berbagai kemudahan yang diberikan Maybank Indonesia untuk turut mensukseskan program yang dimaksud," katanya.

Ricky juga menyambut baik langkah BI terkait penerapan LCS, yang menjadi bagian dari Blue Print Pengembangan Pasar Uang (BPPU). Maybank Indonesia berkomitmen akan terus mendukung penerapan kerja sama LCS agar dapat meningkatkan pertumbuhan nilai perdagangan ekspor impor Indonesia dengan mitra dagang strategis yang dapat berkontribusi bagi perekonomian nasional secara signifikan.

Untuk mendukung kelangsungan bisnis perdagangan ekspor impor, fasilitas LCS Maybank Indonesia dapat memberikan manfaat bagi Nasabah, di antaranya, biaya administrasi, konversi transaksi dan remitansi yang lebih efisien, tersedianya alternatif pembiayaan perdagangan dan investasi langsung serta instrumen lindung nilai (hedging) dalam mata uang lokal, fitur penambahan batas waktu transaksi  yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap Nasabah, dan diversifikasi eksposur mata uang yang digunakan dalam penyelesaian transaksi luar negeri. 

Maybank Indonesia menyediakan beragam fasilitas yang dapat mendukung Nasabah untuk melakukan transaksi bisnis perdagangan ekspor impor. Seperti layanan Cash Management dan juga Trade Finance dimana hal ini juga didukung oleh kapabilitas layanan digital M2E untuk mempermudah transaksi Nasabah.

"Sebagai wujud komitmen Bank yang tertuang pada misi humanising financial services, kami berupaya untuk menciptakan solusi keuangan yang tidak hanya mampu mendukung kelangsungan bisnis para Nasabah kami semata, tetapi juga dapat memberi dampak luas khususnya bagi perekonomian dalam negeri," tutup Ricky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement