Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rudisa Putra

Sudah Lama Terabaikan, Dai Muda Ini Berhasil Menghidupkan Kembali Masjid di Koltim

Eduaksi | Thursday, 14 Oct 2021, 09:50 WIB

KOLTIM-- Ustadz Nur (26) bernama lengkap Nurlandap merupakan seorang da'i binaan WIZ asal Ternate. Setelah lulus dari STIBA Makassar tahun 2018, ia mendapatkan tugas pengabdian dakwah di Kolaka Timur (Koltim).

Sebelum memulai pengabdian dakwahnya, Ustadz Nur secara penuh disupport oleh kedua orangtunya. Kemudian didampingi juga oleh istrinya yang ikut bersamanya ke Koltim. Dukungan dari keluarganya ini, sedikit menambah semangat da'i muda ini dalam memulai dakwahnya karena masih terlintas dalam benaknya keraguan apakah ia bisa bertahan atau tidak.

"Alhamdulillah ada perasaan senang tapi bercampur keraguan, apa bisa nanti bertahan di tempat dakwah ke depannya atau tidak," kata Ustadz Nur, Rabu (29/9/2021).

Ketika sampai di lokasi dakwahnya, hal pertama yang menjadi perhatian Ustadz Nur yaitu Masjid Dzu Nurain karena sudah lama tidak digunakan oleh warga untuk beribadah. Ia menuturkan pertama kali mengaktifkan masjid itu ada pihak yang memata-matainya selama beberapa bulan.Pihak yang memata-matai itu mengira masjid itu sebagai basis pergerakan terorisme. Berkat kemampuan Ustadz Nur cepat beradaptasi dengan warga dan mampu memberikan pemahaman kepada pihak yang mencurigainya, akhirnya pihak yang mencurigainya itu mengaku salah paham. "Alhamdulillah setelah akrab dan saling tukar pikiran akhirnya beliau mengakui kalau selama ini salah paham," ungkapnya.

Setelah kajadian salah paham dari warga itu, dakwah Ustadz Nur semakin diterima di Koltim. Kemudian ia memakmurkan Masjid Dzu Nurain bersama warga di sana dengan kegiatan-kegiatan dakwah yang mampu menjadi penerang di tengah kegelapan malam.

"Aktivitas perdana di masjid tersebut dimulai pada bulan Ramadhan tahun 2019. Masyarakat berbondong-bondong melakukan kerja bakti pembersihan halaman masjid, rerumputan yang mulai tumbuh di halaman masjid dibersihkan, beberapa pohon besar sekitar masjid ditebang. Warga sekitar masjid juga berinisiatif membuat tempat wudhu darurat untuk digunakan saat bulan Ramadhan," kata Ustadz Nur.

Ketika memulai kegiatan dakwahnya di Koltim, pertama kali yang dilakukan oleh Ustadz Nur adalah membentuk halaqoh tarbiyah dan pengajaran Al Quran melalui kelas Dirosa untuk orang dewasa dan ikut mendirikan TK-TPA untuk anak-anak bersama pengurus DPD Wahdah Islamiyah di sana. Semua kegiatan ini dipusatkan di Masjid Dzu Nurain. "Alhamdulillah waktu awal buka TK-TPA peminatnya cukup banyak, sampai 80-an anak. Namun seiring perjalanan waktu terjadi seleksi alam karena berbagai sebab," ucapnya.

Selama berdakwah di Koltim ada hal yang paling berkesan bagi Ustadz Nur yaitu ketika menyaksikan militansi pengurus DPD Wahdah Islamiyah di sana dalam pergerakan dakwah terutama saat awal-awal mendirikan bangunan sekolah TKIT dengan dana seadanya yang merupakan hasil dari infak bulanan dan fundraising. Meski kekurangan dana dan banyak kendala yang dihadapi, semangat membangun TKIT untuk pembentukan karakrer anak sejak dini tidak pernah luntur dari mereka.[]

**

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image