Kamis 14 Oct 2021 13:20 WIB

Beijing: Latihan Militer untuk Stabilitas Selat Taiwan

Tentara Pembebasan Rakyat China menggelar latihan di Selat Taiwan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Tentara Pembebasan Rakyat China menggelar latihan di Selat Taiwan. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Tentara Pembebasan Rakyat China menggelar latihan di Selat Taiwan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kantor Dewan Pemerintahan China untuk Urusan Taiwan (TAOSC) berdalih latihan militer di dekat Taiwan diakukan sebagai upaya untuk menjaga stabilitas kawasan Selat. Latihan yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) itu juga ditujukan pada pasukan asing yang mencoba mengintervensi kedaulatan nasional, integritas teritorial, dan kepentingan bersama kedua belah pihak di Selat Taiwan.

Pernyataan itu disampaiakan juru bicara TAOSC Ma Xiaoguang kepada pers di Beijing, Rabu (13/10). PLA sebagaimana dalam laman resminya melakukan latihan pendaratan pasukan di pantai selatan Provinsi Fujian yang berseberangan dengan Taiwan. Rekaman video menunjukkan tentara PLA merebut wilayah pantai dengan merusak barikade berduri dan menggali parit.

Baca Juga

Hampir 150 unit pesawat militer China terbang di sekitar wilayah Taiwan selama libur Hari Nasional pada 1-4 Oktober lalu sebagaimana dilaporkan media Taiwan. Situasi Selat Taiwan dalam beberapa hari terakhir kembali memanas setelah kedua pemimpinnya terlibat saling provokasi.

Presiden China Xi Jinping menegaskan reunifikasi secara menyeluruh akan segera terwujud seiring dengan program pembaruan nasional di negaranya. "Reunifikasi nasional secara damai menjadi kepentingan seluruh bangsa China, termasuk kompatriot di Taiwan," katanya dalam peringatan Revolusi 1911 di Beijing, Sabtu (9/10).

Pemimpin Taiwan Tsai Ing Wen bereaksi keras atas pernyataan Xi itu. "Kami akan terus memperkuat pertahanan nasional kami dan menunjukkan tekad kami untuk mempertahankan diri guna memastikan tak satu pun pihak dapat memaksa Taiwan mengikuti jalan yang telah ditetapkan China untuk kami," ujarnya dalam peringatan Hari Nasional, Ahad (10/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement