Kamis 14 Oct 2021 15:04 WIB

Statistik: Muslim Jadi Target Kejahatan Kebencian di Inggris

Setengah dari semua korban kejahatan kebencian di Inggris dan Wales adalah muslim

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Hate Speech / Ujaran kebencian
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Hate Speech / Ujaran kebencian

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Menurut statistik baru yang dirilis oleh Home Office, hampir setengah dari semua korban kejahatan kebencian di Inggris dan Wales pada tahun yang berakhir Maret 2021 adalah Muslim. Menurut data tersebut, jumlah kejahatan kebencian agama di negara itu ialah 6.377, dan hampir setengahnya menargetkan Muslim.

Data baru itu menunjukkan, kejahatan kebencian secara keseluruhan naik 9 persen ketika polisi mencatat 124.091 insiden antara Maret 2020 dan Maret 2021. Kejahatan kebencian bermotif rasial adalah mayoritas dari angka keseluruhan karena meningkat 12 persen menjadi 85.668 kejahatan.

"Pada tahun yang berakhir Maret 2021, di mana agama yang dianggap korban dicatat, hanya di bawah setengah (45 persen) dari pelanggaran kejahatan kebencian agama ditargetkan terhadap Muslim (2.703 kejahatan)," kata rilis Home Office, dilansir di TRT World, Kamis (14/10).

Selanjutnya, kelompok paling banyak menjadi sasaran kedua adalah orang-orang Yahudi dengan angka 22 persen. Dalam 16 persen kejahatan, agama yang ditargetkan tidak diketahui.

Muslim telah menjadi target peningkatan serangan Islamofobia sejak serangan teror 9/11 di Amerika Serikat (AS) dan serangan teror 7/7 di Inggris.

Menurut Home Office, kejahatan rasial melonjak pada Juli 2016, setelah Referendum Uni Eropa, Juli 2017, menyusul serangan teroris yang terlihat pada tahun ini, dan pada Musim Panas 2020, menyusul protes Black Lives Matter dan kontra-protes sayap kanan menyusul kematian George Floyd pada 25 Mei di Amerika Serikat.

Dewan Kepala Kepolisian Nasional mengatakan pihaknya bekerja dengan petugas polisi untuk membantu mereka memahami dan meningkatkan layanan yang mereka berikan kepada para korban. Polisi Metropolitan London mencatat jumlah tertinggi pelanggaran rasial yang diperburuk oleh kebencian pada 2020 dengan 15.101 insiden, dengan kenaikan 7 persen dari tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement