REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atau Kementerian PPN menyatakan, dasar ekonomi dan keuangan syariah sangat potensial terhadap visi akselerasi ekonomi. Maka, pemerintah daerah (pemda) didorong mengembangkan ekonomi syariah.
"Misalnya lewat zakat, pengendalian harta individu agar mengalir secara produktif. Contohnya lapangan kerja terjadi, maka keberpihakan ekonomi syariah membuat ada kapital dan lainnya, ini berpotensi mendorong perputaran dunia usaha," ujar Fungsional Perencana Muda Direktorat Tata Ruan dan Penanganan Bencana Bappenas Anang Budi Gunawan, dalam Diskusi Diseminasi Strategi Pengembangan Ekonomi Syariah di Daerah secara virtual, Kamis (14/10).
Instrumen zakat, lanjutnya, berfungsi pada distribusi pendapatan guna menjamin inklusivitas seluruh masyarakat. "Distribusi pendapatan, ini sangat terkait rencana pembangunan daerah kita. Kita dorong kekurangan kesenjangan wilayah dan kelompok antarmasyarkat dan individu," jelasnya.
Berikutnya, terkait optimalisasi bisnis. Hal itu menurut dia merupakan peluang bagi ekonomi syariah berkontribusi terhadap pembangunan daerah.
"Banyak potensi sektor pertanian dan perikanan yang kadang dianggap berisiko tinggi. Maka ekonomi syariah berperan mendorong (kedua sektor itu)," tuturnya.
Ia melanjutkan, transaksi keuangan yang meparang spekulasi tidak produktif pun sesuao prinsip mengharamkan bunga. " jadi ekonomi syariah merupakan transformasi besar dukung ekonomi nasional," kata Anang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
