Kamis 14 Oct 2021 16:25 WIB

Kemenag Siapkan Lini Masa Persiapan Teknis Umroh

Kemenag saat ini tengah menyiapkan teknis-teknis keberangkatan umroh jamaah Indonesia

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Jamaah Umroh melakukan tawaf selama musim pandemi Covid-19.
Foto: saudigazette
Jamaah Umroh melakukan tawaf selama musim pandemi Covid-19.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) saat ini tengah menyiapkan teknis-teknis keberangkatan umroh jamaah Indonesia. Dalam persiapannya, sebuah lini masa (timeline) telah dibuat hingga akhir bulan Oktober ini.

"Saat ini kita sedang menyiapkan teknis-teknis keberangkatan umroh. Untuk bisa berangkat umroh, pemerintah Arab Saudi membuat persyaratan harus vaksin yang diakui oleh Saudi. Di antaranya moderna, pfizer, astra-Zeneca, serta Johnson & Johnson," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin dalam pesan yang diterima Republika, Kamis (14/10).

Bangsa Indonesia disebut rata-rata menggunakan vaksin Sinovac dan Sinopharm. Saudi sudah menyatakan menerima dua jenis vaksin tersebut, namun saat ini masih dalam diplomasi apakah memerlukan booster atau tidak.

Arifin menyebut saat ini masih belum ada regulasi untuk penggunaan booster. Ia menyebut hal tersebut berkaitan dengan Kementerian Kesehatan.

 

"Yang terjadi saat ini, Pemerintah Saudi masih menginginkan adanya booster bagi masyarakat yang menggunakan vaksin Sinovac dan Sinopharm. Tetapi, saat ini dari Kemenkes Indonesia terus melakukan bargaining kalau bisa jangan ada booster," lanjutnya.

Ia menekankan keberangkatan jamaah umrah kali ini ada teknis-teknis yang harus disiapkan. Pihaknya menyiapkan rencana pemberangkatan tahap pertama agar jamaah benar-benar sehat dan tidak ada kasus positif Covid-19 seperti yang pernah terjadi.

Atas alasan tersebut, Kemenag merencakan keberangkatan jamaah nantinya melalui satu pintu atau one gate, dari Jakarta.

"Kami sudah membuat timeline persiapan teknis. Mulai Selasa kemarin ada pembahasan tentang integrasi data antara PeduliLindungi dan Tawakkalna, dan sertifikat vaksin agar barcode-nya terbaca," ucap dia.

Arifin menyebut pihaknya tiap hari terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Rencananya, setelah koordinasi teknis ini matang, Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 777 Tahun 2020 tentang Biaya Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah Referensi Masa Pandemi akan direvisi.

Untuk penetapan biaya tersebut, ia menilai secara teknis apa saja yang perlu disiapkan harus disiapkan. Targetnya, akhir bulan ini sudah rampung pembahasan urusan teknis ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement