Kamis 14 Oct 2021 16:27 WIB

Alquran Ilhami Thomas Jefferson Deklarasikan Kemerdekaan AS

Thomas Jefferson pernah membeli salinan Alquran dan terjemahannya

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Thomas Jefferson pernah membeli salinan Alquran dan terjemahannya. Thomas Jefferson
Foto: History.com
Thomas Jefferson pernah membeli salinan Alquran dan terjemahannya. Thomas Jefferson

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Salinan Alquran langka yang dipamerkan di Expo 2020 Dubai sempat digunakan Thomas Jefferson untuk membentuk Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat (AS), yang diadopsi Kongres pada 1776. 

Artefak sejarah yang pernah dimiliki oleh presiden ketiga Amerika Serikat itu telah mengilhami prinsip-prinsip deklarasi yang dibuat untuk menjamin persamaan hak bagi setiap orang di Amerika Serikat.  

Baca Juga

Jefferson dinominasikan untuk menyusun draf asli dokumen tersebut, yang membutuhkan waktu 17 hari untuk ditulis. Adapun Alquran berbahasa Inggris itu telah dibeli Thomas Jefferson ketika masih menjadi mahasiswa. 

"Thomas Jefferson telah membeli salinan Alquran ini ketika dia berusia 21 atau 22 tahun dan dia dengan jelas membaca buku itu karena yang ia cari ada di dalamnya," kata Robert Clark, Komisaris Jenderal Amerika Serikat dilansir dari The National News, Kamis (14/10).

Clark menuturkan, bahwa Thomas Jefferson tengah mempelajari hukum pada saat itu. Dia juga membentuk pendapatnya sendiri tentang keragamaan masyarakat di Amerika dan persatuan yang sempurna. 

“Dia membangun prinsip-prinsip dasar karena, seperti yang Anda tahu, dia adalah penulis Deklarasi Kemerdekaan dan kami percaya bahwa Alquran dan Alkitab membantu membentuk opininya," ujar Clark. 

Dua volume dicetak di London pada 1764 dan dibeli oleh Perpustakaan Kongres tak lama setelah Jefferson meninggal, pada 1826. Kemudian dipajang di perpustakaan dan kini di tampilkan di pameran dunia untuk pertama kalinya. 

"Kami pikir ini adalah kesempatan besar bagi orang-orang yang datang dan mengunjungi paviliun Amerika Serikat untuk melihat bahwa di hari-hari awal kami, saat kami membentuk serikat kami, kebebasan beragama sangat penting," kata Clark. 

"Memahami Islam, dan semua agama serta dampaknya terhadap masyarakat, adalah kunci budaya dan nilai-nilai kami saat kami membentuk negara," tambah dia. 

Buku tersebut, disajikan dalam dua jilid, termasuk peta Mekkah yang dibingkai. Pengunjung Expo 2020 Dubai dapat melihat buku dari dekat di paviliun Amerika Serikat, yang terletak di Distrik Peluang, selama pameran dunia berlangsung selama enam bulan. 

 

 

Sumber: thenationalnews 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement