Jumat 15 Oct 2021 19:41 WIB

Islam Mengajarkan Muslim Bekerja

Muslim diajarkan Islam untuk bekerja.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Islam Mengajarkan Muslim Bekerja. Foto:   Profesional dalam berbisnis (ilustrasi).
Foto: ist
Islam Mengajarkan Muslim Bekerja. Foto: Profesional dalam berbisnis (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agama Islam mengajarkan pemeluknya untuk berikhtiar untuk memenuhi setiap kebutuhan hidupnya dengan cara bekerja. Apapun itu pekerjaannya baik di sektor jual beli, pertanian, jasa, atau lainnya. Yang terpenting pekerjaan yang digeluti adalah pekerjaan yang tidak bertentangan dengan syariat, atau cara dalam memperoleh keuntungan tidak melanggar syariat.

Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menghendaki langsung agar manusia mencari rezeki dengan bekerja. Ketika seorang hamba telah menunaikan kewajiban sholatnya, Allah memperkenankan setiap orang untuk kembali ke pekerjaannya masing-masing dan meraih karunia Allah lewat pekerjaannya itu. Dan dalam bekerja itu, maka seorang hamba harus terus mengingat Allah. Sebab hanya Allah lah yang memberikan rezeki. Allah berfirman: 

Baca Juga

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُ‌وا فِي الْأَرْ‌ضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّـهِ وَاذْكُرُ‌وا اللَّـهَ كَثِيرً‌ا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿١٠﴾

Apabila telah selesai sholat, maka bertebaranlah kamu semua di muka bumi, dan cari olehmu sebagian dari karunia Allah, dan berzikirlah kamu kepada allah dengan zikir yang banyak, agar kalian beruntung. (Alquran surat Al Jumuah ayat 10).

 

Maka bagi seorang Muslim itu tidak boleh berpangku tangan kepada orang lain dalam kehidupannya. Sebab Allah sangat mencintai orang-orang yang mau bercucuran keringat dengan bekerja yang halal.  

قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُؤْمِنَ الْمُحْتَرِفَ.

Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya Allah itu mencintai orang mukmin yang bekerja. (HR. Thabrani).

Orang yang bekerja dan memperoleh penghasilan atau keuntungan atas kerja kerasnya maka dia akan memperoleh kenikmatan ketika membelanjakan harta dari kerja kerasnya itu. Apa yang dimakannya dari hasil pekerjaannya yang halal akan terasa nikmat dan penuh keberkahan.

Dan jangan lah bagi seorang Muslim malu terhadap pekerjaannya selagi itu halal. Karena yang seharusnya malu adalah orang yang tidak mau bekerja dan hidupnya bergantung pada orang lain. Nabi Daud Alaihi Salam adalah seorang nabi dan Rasul, ia juga seorang Raja, meski demikian nabi Daud juga bekerja. 

Maka jangan sampai hanya karena orang tua sudah kaya raya, lantas tidak bekerja dan memilih hidup dengan menghabiskan kekayaan orang tua. Prilaku demikian tentu tidak mencerminkan pribadi seorang Muslim. 

قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :مَاأَكَلَ أَحَدٌطَعَامًاقَطُّ خَيْرًامِنْ أَنْ يَأْكلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَاِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ دَاوُدَكَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ.

Rasulullah ﷺ bersabda: Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik dari pada hasil kerja tangannya sendiri. Dan sesungguhnya nabi Daud itu makan dari kerja tangannya sendiri. (HR. Bukhari). 

Lalu apa pekerjaan yang terbaik? Rasulullah menjelaskan:

وَسُئِلَ رَسُوْلُ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَفْضَلِ الْكَسْبِ فَقَالَ:  بَيْعٌ مَبْرُوْرٌ وَعَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ.

Rasulullah ﷺ ditanya tentang seutama-utama pekerjaan. Maka nabi menjawab: Jual beli yang baik dan karya seseorang dengan tangannya sendiri. (HR Ahmad).

Maksud jual beli yang baik adalah jual beli yang sesuai syariat Islam. Yaitu tidak mengurangi timbangan, tidak menipu, serta membayar zakat bila hasil jual belinya telah memenuhi ketentuan wajib zakat, serta dan tidak terlena dengan jual belinya ketika telah masuk waktu sholat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement