Ahad 17 Oct 2021 22:59 WIB

Pengelola Wisata Dituntut Ikuti Dinamika Masa Pandemi

Pariwisata di Kabupaten Sleman merupakan salah satu sektor yang dikembangkan.

Pengelola Wisata Dituntut Ikuti Dinamika Masa Pandemi (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Pengelola Wisata Dituntut Ikuti Dinamika Masa Pandemi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menegaskan bahwa sektor pariwisata menjadi tumpuan bagi pertumbuhan sektor lainnya sepertinya UMKM, transportasi, lapangan kerja serta sektor lainnya.

"Untuk dapat berkembang dengan optimal di masa pandemi ini COVID-19 ini, pengelola desa wisata dituntut untuk mampu mengikuti dinamika yang terjadi di masyarakat," kata Kustini saat menghadiri kegiatan Fam Trip bertajuk Sekolah Wisata Sleman ke-2 yang digelar Forum Duta Keistimewaan DIY di Sleman, Ahad (17/10).

Menurut dia, pada saat ini jika berkunjung ke satu objek wisata menginginkan adanya jaminan kesehatan yang bisa dilakukan dengan penerapan CHSE dan QR code PeduliLindungi untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan.

"Pengelola objek wisata di Sleman harus mampu mewujudkan tuntunan pariwisata yang aman dan sehat ini," katanya.

Ia mengatakan, pariwisata di Kabupaten Sleman merupakan salah satu sektor yang dikembangkan dan diandalkan sebagai salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi.

"Mengingat sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki 'multiplier effect' bagi sektor lainnya, seperti tranportasi, kuliner, kerajinan serta produk UMKM lainnya," katanya.

Ia berharap, dengan kegiatan Fam Trip Sekolah Wisata ini para peserta dapat mengenali potensi wisata yang ada di Sleman. "Potensi Wisata yg dimiliki Sleman ini saya harapkan kemudian dapat disebarluaskan," katanya.

Forum Komunikasi Duta Keistimewaan (FKDK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Fam Trip bertajuk Sekolah Wisata Sleman ke 2, yang dilaksanakan di tiga lokasi wisata di Kabupaten Sleman, yaitu Ledok Sambi, Embung Kaliaji dan Watu Purbo.

Koordinator Acara Rony Arya mengatakan acara yang bertema Hargai Air Untuk Pariwisata Sleman ini diikuti 24 peserta dari FKDK.

"Peserta merupakan perwakilan dari Duta Bahasa, HIV, Genre, Mister Grand Tourism, Budaya, Damai DIY, Dimas Diajeng Sleman, Kota Yogyakarya dan Kulonprogo, Miss Bantul, serta Hakka Ako Amoi DIY," katanya.

Menurut dia, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan objek wisata di Kabupaten Sleman, dengan harapan para peserta dapat mempromosikan pariwisata Sleman.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement