Senin 18 Oct 2021 07:39 WIB

Tiga Muslim India Diserang oleh Massa Hindu

Hari terakhir Festival Dussehra, massa hindu menyerang tiga pria muslim

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Festival Dussehra di India
Foto: journeymart.com
Festival Dussehra di India

IHRAM.CO.ID, BIHAR SHARIF – Pada hari terakhir Festival Dussehra, perayaan umat Hindu di India, massa Hindu dilaporkan telah menyerang tiga pria Muslim dalam insiden berbeda di Bihar Sharif, distrik Nalanda. Kejahatan kebencian itu terjadi pada Jumat (15/10) setelah polisi negara bagian mengajukan laporan informasi pertama (FIR).

Para korban yang terdiri dari Md Raza, Saddam Qureshi, dan Md Aasif diserang di Dashami. Md Raza (23 tahun) mengatakan kejadian itu bermula saat seseorang menanyakan soal identitas agamanya.

“Dalam kerumunan di Dashmi, seseorang bertanya apakah saya Hindu atau Muslim. Lalu saya menjawab Muslim. Tiba-tiba ada yang mengatakan ‘Serang Muslim ini’ kemudian mereka mulai memukuli saya,” kata Md Raza yang diserang saat kembali dari pasar.

Dia menuduh massa telah merampok dan melontarkan hinaan anti-Muslim sambil memukulinya tanpa ampun. Sementara itu, korban lain Saddam Qureshi mengaku dipukul saat mengunjungi rumah mertuanya.

“Saya pergi ke rumah mertua di Moth Mahua Tola, Bihar Sharif untuk bertemu istri saya. Sekitar pukul 19.30 malam, tiba-tiba ada sekitar 15 hingga 20 orang mendatangi dan menanyakan nama saya. Setelah saya menyebutkan nama, mereka mulai memukuli saya,” ujar dia.

Qureshi melaporkan polisi untuk memeriksa rekaman CCTV yang dipasang di wilayah itu. Korban terakhir Asif juga mengatakan penyerangan terjadi setelah ia ditanya oleh sejumlah orang Hindu.

Dilansir The Siasat Daily, Senin (18/10), Presiden negara bagian Partai Sosial Demokrat India (SDPI) Shamim Akhtar mengutuk penyerangan terhadap tiga Muslim. “Kondisi seorang pria sangat kritis. Dia mengalami luka parah di kepala dan matanya. Setelah memberi tahu polisi, polisi datang dan membawa mereka ke rumah sakit,” kata Akhtar.

Dia mengklaim pada awalnya polisi enggan mengajukan FIR tetapi setelah mendapat tekanan, FIR diajukan. Namun, sampai saat ini tidak ada penangkapan yang dilakukan. “Setiap bulan ada dua hingga tiga insiden hukuman mati tanpa pengadilan terjadi di sini. Kami ingin hukum yang tegas dilakukan agar umat Islam tidak kehilangan nyawa mereka setiap hari,” tambahnya.

Polisi mengatakan kepada media bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan rekaman CCTV diperiksa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement