Selasa 19 Oct 2021 20:59 WIB

Taliban Didesak Izinkan Wanita Sekolah

Taliban Didesak Izinkan Wanita Sekolah

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Hafil
Mahasiswa Afghanistan terlihat di Universitas Mirwais Neeka di Kandahar, Afghanistan, 20 September 2021. Taliban secara resmi mengumumkan pada 12 September pemisahan mahasiswa pria dan wanita di semua universitas negeri dan swasta di negara itu. Institusi pendidikan diharuskan memiliki gedung terpisah untuk siswa laki-laki dan perempuan, jika tidak ada, mereka akan menghadiri kelas di gedung yang sama tetapi pada waktu yang berbeda.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Mahasiswa Afghanistan terlihat di Universitas Mirwais Neeka di Kandahar, Afghanistan, 20 September 2021. Taliban secara resmi mengumumkan pada 12 September pemisahan mahasiswa pria dan wanita di semua universitas negeri dan swasta di negara itu. Institusi pendidikan diharuskan memiliki gedung terpisah untuk siswa laki-laki dan perempuan, jika tidak ada, mereka akan menghadiri kelas di gedung yang sama tetapi pada waktu yang berbeda.

IHRAM.CO.ID,ISLAMABAD – Pemenang hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai yang ditembak oleh Taliban saat masih sekolah, telah mendesak Taliban untuk membiarkan anak perempuan kembali ke sekolah. Sudah satu bulan sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus, mereka melarang anak perempuan kembali ke sekolah dan memerintahkan anak laki-laki kembali sekolah.

Taliban telah mengklaim akan mengizinkan anak perempuan untuk kembali ke sekolah setelah memastikan keamanan dan pemisahan yang lebih ketat di bawah hukum Islam. Namun, banyak pihak yang ragu terhadap rencana tersebut.

Baca Juga

“Kepada pihak berwenang Taliban, segera batalkan larangan de facto terhadap pendidikan anak perempuan dan membuka kembali sekolah menengah untuk anak perempuan,” kata Yousafzai dan sejumlah aktivis hak perempuan Afghanistan dalam sebuah surat terbuka.

Yousafzai meminta para pemimpin negara-negara Muslim untuk menjelaskan kepada Taliban bahwa agama tidak membenarkan untuk mencegah anak perempuan pergi ke sekolah. “Sekarang Afghanistan adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang pendidikan anak perempuan,” ujar mereka.

Di antara para penulis termasuk Kepala Komisi Hak Asasi Manusia Afghanistan di bawah pemerintah yang didukung Amerika, Shaharzad Akbar. Para penulis meminta para pemimpin dunia kelompok 20 (G20) untuk menyediakan dana mendesak bagi rencana pendidikan bagi anak-anak Afghanistan.

Dilansir Gulf Today, Selasa (19/10), sebuah petisi di samping surat itu pada Senin menerima lebih dari 640 ribu tanda tangan. Aktivis pendidikan Yousafzai ditembak oleh Tehrik-e-Taliban Pakistan, sebuah cabang dari Taliban Afghanistan, di kota kelahirannya di lembah Swat saat berada di bus sekolah pada tahun 2012. Sekarang ia berusia 24 tahun dan mengadvokasi pendidikan anak perempuan dengan Malala Fund nirlaba yang telah menginvestasikan 2 juta dolar Amerika di Afghanistan.

Sumber:

 https://www.gulftoday.ae/news/2021/10/18/malala-urges-taliban-to-let-girls-return-to-school

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement