Selasa 19 Oct 2021 21:23 WIB

Kemeriahan Tradisi Maulid Nabi dari Warga Nablus Palestina

Warga Nablus Palestina merayakan Maulid Nabi dengan suka cita

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Warga Nablus Palestina merayakan Maulid Nabi dengan suka cita. Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: Republika
Warga Nablus Palestina merayakan Maulid Nabi dengan suka cita. Nabi Muhammad (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, NABLUS – Banyak orang berkumpul merayakan ulang tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW di jalan-jalan kota Nablus, Tepi Barat utara, Palestina. Salah seorang dari mereka adalah Mais Shafie yang menawarkan hadiah dan permen kepada keluarga dan temannya.

Shafie yang juga seorang aktivis sosial, terbiasa merayakan perayaan ini sejak ia di sekolah yang dikenal sebagai Mawlid Al-Nabawi atau Maulid Nabi. 

Baca Juga

Dalam persiapan perayaan Maulid Nabi, panitia komite sosial mendekorasi pintu masuk rumah di sepanjang jalan kota. Ribuan orang berpartisipasi dalam perayaan ini.

“Bagi kami, Maulid Nabi adalah sebuah festival kegamaan. Penduduk kota mulai mempersiapkan ini sepekan sebelumnya. Anak muda berlomba menggantungkan dekorasi yang paling indah,” kata Shafie, dilansir Anadolu Agency, Selasa (19/10).

Di jalan-jalan kota Nablus terlihat toko permen yang menawarkan aneka manisan khusus Maulid Nabi. Tidak sedikit dari penjual yang menjual barang dagangannya dengan harga yang murah khusus selama perayaan ini sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad.

Selain itu, banyak lagu yang berisi pujian Nabi diputar di seluruh kota lewat pengeras suara. Masyarakat juga mengunjungi sanak saudara dan teman di hari raya ini. 

“Ada tradisi penting yang dilakukan, yaitu setiap keluarga harus memberikan hadiah kepada putri mereka, baik yang sudah menikah atau belum menikah. Hadiah terbaik adalah almond yang dilapisi cokelat dan sepotong emas,” ujar dia.

Shafie mengenang bagaimana keluarga bertemu di rumah ibu untuk makan bersama sebelum perayaan malam di kota tua. Perayaan keagamaan tersebar di beberapa masjid, mulai dari siang hingga matahari terbenam. 

Masjid Al-Salahi yang merupakan masjid terbesar di kota tua, mengawali perayaannya dengan khutbah tentang kehidupan dan kepribadian Nabi sampai waktu sholat Ashar.

Setelah itu, warga berkumpul di halaman masjid Al-Nasr menunggu band Sufi Syekh Nazmi yang dimulai dengan membawakan sejumlah lagu religi. “Pada siang hari, anak-anak mengenakan pakaian tradisional Suriah atau Turki dan membagikan permen di kota atau menerimanya,” ujar dia.

Sebuah kelompok wanita religius yang dikenal sebagai saudara Fadwa yang merupakan kerabat dari Fadwa Homied, ikon Islam di Nablus juga memiliki tradisi Maulid Nabi yang unik.

Anggota kelompok tinggal di rumah salah satu saudara di mana mereka mengadakan khotbah keagamaan dan memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan.

“Mereka melakukan perayaan dalam beberapa tahap. Pagi hingga tengah hari untuk gadis muda. Kemudian datang wanita yang lebih tua sampai matahari terbenam. Mereka adalah kelompok yang sangat terorganisir yang dikenal karena dampak sosial mereka, terutama pada hari-hari keagamaan,” tambahnya. 

 

Sumber: anadolu 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement