Rabu 20 Oct 2021 14:00 WIB

Revitalisasi Masjid Agung Bogor Molor dari Target

Revitalisasi Masjid Agung Kota Bogor baru mencapai 31 persen.

Rep: Shabrina Zakaria / Red: Ani Nursalikah
Revitalisasi Masjid Agung Bogor Molor dari Target. Kondisi bangunan Masjid Agung Kota Bogor, Selasa, (13/8).
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Revitalisasi Masjid Agung Bogor Molor dari Target. Kondisi bangunan Masjid Agung Kota Bogor, Selasa, (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Progres revitalisasi Masjid Agung Kota Bogor hingga saat ini baru mencapai 31 persen sehingga molor dari target. Sebab, melihat rencana target, pada pertengahan Oktober ini seharusnya pembangunan sudah mencapai di atas 40 persen.

Hal itu ditemukan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi revitalisasi Masjid Agung. Tepatnya di Jalan Nyi Raja Permas, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Pembangunan difokuskan pada pembangunan konstruksi atap dengan anggaran Rp 32 miliar pada tahun anggaran 2021.

Baca Juga

“Jadi dari target mestinya memang kisaran progress pekerjaan sampai pertengahan Oktober ini di atas 40 persen. Tetapi, saat kita tinjau di lapangan dan kita konfirmasi kepada pemborong, ternyata pelaksanaan kurang lebih 31 persen dari 100 persen pembangunan, kolom dan rencana atap penutup masjid,” ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (20/10).

Dedie menjelaskan, pelaksanaan revitalisasi Masjid Agung Bogor dari awal sudah terkendala beberapa hal. Mulai dari adanya masa sanggah dan kendala administrasi lain. Hal inilah yang menyebabkan proses pekerjaan molor dari awal.

Selain itu, ada beberapa penyelarasan penyesuaian desain dari rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Pembangunan atap tidak boleh menumpu pada konstruksi lama.

“Intinya memang pelaksanaannya agak molor. Karena ada beberapa masa sanggah, waktu awal kan ada beberapa penyelarasan penyesuaian desain. Namanya juga hasil rekomendasi dari komite keselamatan konstruksi, yang menyatakan pembangunan atap tidak boleh menumpu pada konstruksi lama,” ujarnya.

Oleh karena itu, untuk mengejar pekerjaan agar selesai pada akhir 2021, Dedie pun meminta kepada pihak pelaksana, yakni PT Gelora Megah Sejahtera untuk mempercepat proses fabrikasi. Proses fabrikasi tersebut dilakukan untuk membentuk tiang-tiang kolom bangunan yang dibutuhkan.

Begitu fabrikasi yang dilaksanakan di daerah Bekasi selesai, Dedie berharap 100 persen pembangunan tiang kolom dan atap bisa selesai pada Desember. Tiang-tiang kolom tersebut diharapkan tidak membebani konstuksi lama dan ada jaminan keselamatan.

Kemudian, revitalisasi bisa dilanjutkan di tahun anggaran berikutnya. Antara lain, 2022 untuk pembangunan eksterior, dan di 2023 atau di tahun perubahan 2022 melaksanakan pembangunan interior.

“Memang tantangannya waktu yang memang sempit, dan kemudian juga tentu paling cepat mengejar progress adalah percepatan di sektor fabrikasi. Supaya target sasaran penyelesaian 100 persen di tahun anggaran 2021 ini bisa terlaksana,” ujarnya.

Selain itu, sambungan pengelasan sedang dilakukan pengecekan terakhir. Hal itu dialkukan untuk memastikan agar konstruksi masjid yang mangkrak sejak lima tahun lalu ini, bisa tiga kali lebih kuat. Apalagi, masjid juga bisa digunakan sebagai tempat evakuasi apabila ada bencana.

Dedie mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ingin masjid ini bisa berfungsi secara cepat, bahkan secara bertahap Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) bisa kembali menerima jamaah. “Mudah mudahan kita upayakan sesuai dengan spek, jadwal, waktu, dan penyelesaiannya juga sesuai dengan harapan ktia nanti ke depan. Marilah kita berdoa bersama,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement