Rabu 20 Oct 2021 16:14 WIB

Wapres Minta Pesantren Beradaptasi dengan Kemajuan Teknologi

Perubahan kondisi menuntut santri untuk terus meningkatkan kualitasnya.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden Ma
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pesantren mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Wapres menilai, kemajuan teknologi atau revolusi industri 4.0 saat ini menjadi tantangan bagi pesantren.

"Pesantren mau tidak mau harus mampu untuk mengakomodir fenomena ini dan memanfaatkannya untuk kemaslahatan umat," kata Wapres dalam Webinar Internasional  'Santri Membangun Negeri: dari Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya dan Revolusi Teknologi', Rabu (20/10).

Baca Juga

Wapres mengingatkan, santri yang mondok di pesantren pada masa sekarang merupakan bagian dari generasi Z, yang selanjutnya beberapa tahun ke depan juga akan muncul generasi Alpha (A) di pondok-pondok pesantren. Wapres menyebut, para generasi Z dan A ini terlahir di dunia yang serba digital.

"Jika pesantren tidak dapat beradaptasi dan bertransformasi sejalan dengan perubahan zaman, maka eksistensi pesantren dapat terancam, dan lulusannya pun akan menjadi orang asing di zamannya," ujar Wapres.

Karena itu, perubahan kondisi tersebut menuntut para santri generasi milenial untuk terus berupaya meningkatkan kualitas, baik dari sudut pendidikan formal, nonformal. Selain itu kata Wapres, santri generasi milenial juga dituntut kreatif dan inovatif, kompetitif dan ber-akhlakul karimah agar dapat dikriteriakan sebagai sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Dengan keunggulan yang dimiliki, santri dapat meningkatkan peranannya dalam menciptakan berbagai inovasi dan mampu bersaing secara global," ujar Wapres.

Wapred pun berharap, melalui webinar yang digelar dalam rangka hari santri ini dapat menjadi forum saling berbagi ide dan informasi, memperluas jaringan, serta cara berpikir pesantren agar semakin luwes menghadapi perubahan zaman. Sehingga lulusan pesantren mampu untuk tampil sebagai pemimpin masa depan yang berwawasan kebangsaan.

Apalagi, pesantren di Indonesia saat ini tumbuh dan berkembang dengan pesat yang berjumlah lebih dari 34 ribu pesantren. "Perubahan pola kehidupan sosial masyarakat, adanya reformasi pendidikan, dan terjadinya era disrupsi, telah menuntut pesantren untuk terus melakukan penyesuaian dan perubahan dengan tetap menjaga citra eksistensinya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement